Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Sebut KJP Plus Jadi Solusi untuk Anak Putus Sekolah

Kompas.com - 05/04/2017, 22:00 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Calon gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menilai ada perbedaan mendasar antara program Kartu Jakarta Pintar Plus yang dia janjikan dengan Kartu Jakarta Pintar (KJP) yang sudah dijalankan Pemprov DKI Jakarta.

Hal itu diungkapkan Anies untuk menanggapi komentar calon gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, terkait KJP dan KJP Plus.

"Fungsinya KJP Plus untuk memastikan akses pendidikan ada pada semua. Bukan saja yang sudah bersekolah, apalagi kalau kami ketahui anak-anak yang sudah putus sekolah itu memerlukan solusi, salah satu solusinya adalah kejar paket," kata Anies, usai kampanye di Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (5/4/2017).

(baca: Anies Minta Ahok-Djarot Klarifikasi soal Isu KJP dan KJS Dihapus)

Ahok sebelumnya menjelaskan bahwa KJP seharusnya tidak bisa ditarik tunai sehingga anak yang putus sekolah tidak bisa menerima manfaat KJP.

Ahok juga berpandangan bahwa anak yang putus sekolah sebaiknya berwirausaha. Menurut Anies, pihaknya justru akan memberikan fasilitas tarik tunai melalui KJP Plus bagi anak putus sekolah.

Penggunaan uang tunai tersebut dinilai memberi lebih banyak pilihan bagi anak putus sekolah, baik yang ingin melanjutkan sekolah maupun kursus untuk persiapan kerja.

"Bagi mereka yang sudah pernah berada di lapangan pasti tahu persis anak yang sudah putus sekolah apa lagi jenjangnya SMP ke atas. Menarik kembali ke sekolah itu adalah pekerjaan yang tidak sederhana," tutur Anies.

(baca: Ahok: KJP Plus Merusak Mental Anak)

Kompas TV Perang urat syaraf di putaran kedua pilkada Jakarta semakin terasa. Kubu Anies-Sandi kembali mempersoalkan kegiatan Pemprov DKI yang dinilai menguntungkan pasangan petahana. Kali ini yang dipersoalkan adalah pembagian Kartu Jakarta Pintar pada akhir pekan lalu. Ahok pun tegas membantah adanya unsur politis. Ditemui di Balai Kota, Hari ini (2/3) Ahok justru balik bertanya mengapa tim Anies-Sandi tidak mempersoalkan adanya penundaan pemberian 190 ribu KJP pada bulan Desember tahun lalu, yang dirasa Ahok merugikan dirinya. Pembagian KJP yang diwarnai antrean panjang pada akhir pekan lalu dipersoalkan wakil ketua timses Anies-Sandi M Taufik yang dinilainya menguntungkan pasangan Ahok-Djarot.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com