JAKARTA, KOMPAS.com - Sekertaris tim pemenangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Syarif, mempertanyakan jumlah data invalid yang masuk dalam daftar pemilih tetap (DPT) putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
Syarif menuturkan, berdasarkan data yang dihimpun tim internal Anies-Sandi, ditemukan sebanyak 153.000 data invalid dalam DPT putaran kedua tingkat kota dan kabupaten.
"Kami menolak menandatangani hasil rapat pleno di tingkat kota, terutama Jakarta Barat dan Jakarta Timur," ujar Syarif, dalam rapat pleno rekapitulasi DPT di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (6/4/2017) malam.
(baca: Dari 10.746 Warga Binaan hanya 4.741 yang Masuk DPT Putaran Kedua)
Selain itu, kata Syarif,tim Anies-Sandi juga menemukan ratusan surat keterangan (suket) yang diduga palsu.
Suket tersebut diduga palsu lantaran dibuat untuk penduduk yang pindah tanpa mengganti nomor kartu keluarga.
"Kami menemukan sekitar 430 hingga 500 suket yang diduga palsu," kata Syarif.
Jumlah DPT putaran kedua Pilkada DKI Jakarta sebanyak 7.218.254 pemilih dengan 13.034 tempat pemungutan suara (TPS).
DPT yang telah ditetapkan oleh KPU tingkat kabupaten/kota itu akan direkapitulasi oleh KPU DKI Jakarta. Adapun, pada putaran pertama DPT mencapai 7.108.589 pemilih dan 13.023 TPS.