Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temukan Banyak DPT Invalid, Tim Anies-Sandi Duga Ada Mobilisasi Massa

Kompas.com - 07/04/2017, 06:47 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim pemenagan pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno menduga ada mobilisasi massa pada Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua.

Hal tersebut dikarenakan adanya nomor kartu keluarga (NKK) dan nomor induk kependudukan (NIK) yang tidak valid.

"Ada sekitar 153.804 data yang tidak valid. Saya sih menduga kalau ini besar terasa banget ada mobilisasi. Di luar daerah ada mobilisasi," ujar Syarif, sekertaris tim pemenangan Anies-Sandi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Jumat (7/4/2017).

Syarif menambahkan, temuan tersebut harusnya ditelusuri oleh KPU DKI Jakarta. Meski begitu, Syarif tetap mengapresiasi KPU DKI Jakarta yang sudah berusaha memverifikasi temuan tersebut.

Baca: Tim Anies-Sandi Minta KPU DKI Telusuri DPT Invalid

"Tapi saya apresiasi KPUD, dia berhasil menkoreksi dari 153.804 (data invalid) sudah 33.000 terklarifikasi. Sisa 120.000. Kita minta di-delete pemilih-pemilih yang invalid," ucap dia.

Sementara itu, Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno mengatakan, tidak semua data yang disampaikan oleh tim Anies-Sandiaga merupakan data yang invalid.

"Jadi tidak seluruhnya 153 ribu itu invalid. Ada perbedaan penafsiran juga ada, tapi memang ada juga yang betul. Misalnya ada data yang disampaikan ke kami menunjukan NIK yang di luar DKI, nah kemudian itu didefinisikan itu invalid, padahal tidak seperti itu," ujar Sumarno.

Baca: Tim Anies-Sandi Tolak Tanda Tangani Penetapan DPT Jakbar dan Jaktim

Sumarno menjelaskan, tidak semua NIK yang bernomor di luar kode DKI Jakarta invalid. Pasalnya, ketika seseorang datang ke Jakarta atau pindah ke luar Jakarta NIK-nya tidak berubah.

"NIK itu cuma sekali dan seumur hidup. Yang berubah itu NKK nya. Dalam definisi kami dan berdasarkan perundang-undangan itu tidak invalid. Nah itulah data yang dicocokan dengan tim paslon 3," kata Sumarno.

Kompas TV Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menggelar rapat bersama Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, hari ini (8/3). Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno pun akan meminta rekomendasi dari Pemprov DKI Jakarta agar daftar pemilih tetap bisa disempurnakan. Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono yang memimpin jalannya rapat mengaku bahwa kelancaran putaran kedua Pilkada DKI Jakarta akan menjadi prioritas nomor satu selama ia menjabat. Pemprov DKI Jakarta akan memberi dukungan kepada KPU DKI Jakarta untuk mempersiapkan pelaksanaan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta, termasuk penyempurnaan data dalam daftar pemilih tetap.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com