Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ahok Kunjungi Makam Ayahnya di Belitung

Kompas.com - 07/04/2017, 08:25 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur nomor pemilihan dua DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pulang kampung ke Belitung Timur, pada Kamis (6/4/2017).

Di sana, petahana itu menyempatkan waktu cuti kampanyenya untuk berkunjung ke makam ayahnya, Indra Tjahaja Purnama.

Dalam keterangan tertulis yang diterima oleh wartawan, Ahok menyebut Indra yang mendorong dirinya menjadi pejabat.

"Pesan Bapak saya menjadi pejabat itu pekerjaan yang mulia, karena menentukan nasib banyak orang. Sedangkan pengusaha hanya untuk dirinya sendiri," kata Ahok.

Selain itu, dia ingat pesan Indra mengenai pejabat dan pengusaha. Semasa hidupnya, Indra meminta Ahok untuk tidak lagi menjadi pengusaha dan beralih menjadi pejabat. Terlebih setelah perusahaan Ahok di Belitung Timur ditutup oleh pejabat setempat.

"Saya juga selalu ingat pesan Bapak, kalau orang miskin enggak menang lawan orang kaya, tapi orang kaya enggak akan menang lawan pejabat. Kalau kamu (Ahok) jadi pejabat, lawan mereka (pejabat) yang korup," kata Ahok meniru ucapan Indra kepadanya.

Baca: Pulang Kampung, Ahok Ziarah ke Makam Ayahnya

Dia mengatakan, perusahaannya bisa untung sampai Rp 1 miliar. Hanya saja, uang itu tak mencukupi untuk menolong banyak orang.

Semasa hidupnya, kata Ahok, Indra kerap menolong warga yang kurang mampu. Sehingga saat Indra meninggal dunia, dia meninggalkan banyak utang kepada Ahok.

Sebab, Indra kerap mengeluarkan cek. Jika menjadi pejabat, maka uang untuk menolong warga dapat menggunakan APBD melalui program-program.

"Saya pernah ingin ke Kanada karena perusahaan saya ditutup. Tapi Bapak saya minta tetap di Indonesia, katanya, 'karena rakyat butuh kamu, Hok'," kata Ahok kembali menirukan ucapan ayahnya.

Baca: Apa yang Dilakukan Ahok, jika Tuhan Tak Izinkannya Jadi Gubernur?

Selain itu, Indra juga mengajarkan kepada Ahok untuk tak membeda-bedakan satu sama lain.

"Makanya nama keluarga kami Tjahaja Purnama, karena cahaya matahari dan purnama itu enggak pernah memilih memberikan sinarnya pada siapa saja," kata Ahok.

Menurut informasi yang diterima dari Sekretaris Tim Pemenangan Ahok-Djarot, TB Ace Hasan Syadzily, Ahok tak menginap di kampung halamannya. Setelah berziarah ke makam ayahnya, pada sore harinya, Ahok bertolak kembali ke Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com