Sama seperti Unang, Ade (25) juga merupakan warga Rangkasbitung yang mengaku sangat senang menggunakan KRL jalur Tanah Abang-Rangkasbitung. Kini ia tak perlu lagi bangun terlalu pagi dan pulang sore ketika ingin pergi ke Jakarta.
"Dulu terbatas (jumlah kereta) ke Jakarta, kalau KRL kan banyak. Saya biasa berangkat dari Stasiun Duri itu jam empat sore sampai (Rangkasbitung) sekitar jam tujuh malam," ujar Ade yang juga ditemui Kompas.com di perjalanan menuju Rangkasbitung.
Tarif KRL Tanah Abang-Rangkasbitung ini dibanderol seharga Rp 8.000. Baik Unang maupun Ade mengaku harga tersebut sangat sebanding dengan kenyamanan dan keamanan yang tidak didapat saat menggunakan KA ekonomi dulu.
Optimalisasi fasilitas di Stasiun Rangkasbitung
Tepat pukul 14.05, kereta tiba di Stasiun Rangkasbitung. Keseluruhan penumpang dari sepuluh gerbong yang ada pun bersiap untuk turun di tujuan akhir KRL jalur hijau tersebut.
Sama seperti stasiun KRL pada umumnya, di Rangkasbitung kini sudah dilengkapi dengan mesin tap-in-tap-out kartu. Terdapat total enam mesin yang berada tepat di sebelah loket tempat penumpang menukarkan atau membeli tiket harian berjaminan (THB) maupun kartu multi trip (KMT).
Namun saat hendak turun kereta, Kompas.com mendapati tangga kereta (bancik) yang tersedia masih belum maksimal. Ada beberapa pintu kereta yang di luarnya belum tersedia bancik.
Alhasil, penumpang harus sedikit bertumpukkan untuk turun, karena jarak antar gerbon dan peron cukup tinggi apabila tidak menggunakan bancik.
Baca: Fasilitas di Stasiun Rangkasbitung Akan Ditambah
Ketika dihubungi di hari yang sama, Vice President Communication PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Eva Chairunisa mengatakan pihak pengelola sudah merencanakan pemasangan bancik akan maksimal di seluruh pintu kereta pada Mei 2017.
"Sejak ada KRL ini kami (pengelola) juga tambah petugas keamanan, kesehatan, loket, juga tempat passanger service yang ada di samping gerbang keluar," ujar Eva kepada Kompas.com.
Sementara itu pengoperasian KRL ini membuat jumlah penumpang di stasiun Rangkasbitung meningkat. Sebab, di stasiun ini pun masih melayani KA ekonomi jurusan Rangkasbitung-Serang-Cilegon-Merak.
Berkaitan dengan hal tersebut Eva juga mengatakan ke depannya akan dibangun hall baru untuk memperlancar flow penumpang. Sejauh ini KRL Tanah Abang-Rangkasbitung dapat mengurai jumlah penumpang yang tadinya hanya mampu mengandalkan moda KA ekonomi yang juga dinilai kurang nyaman. Fasilitas ini pun bisa menjadi salah satu sarana memadai bagi warga Jakarta dan sekitarnya yang ingin mengunjungi kawasan Lebak, Banten, atau pun sebaliknya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.