Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua GP Ansor: Ini Bukan karena Saya Cinta Pak Ahok dan Pak Djarot

Kompas.com - 07/04/2017, 18:15 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Yaqut Cholil, menilai perkembangan politik pada Pilkada DKI 2017 sudah menjadi ancaman bagi kesatuan Indonesia. Menurut Yaqut, kondisi panas seperti ini bisa merembet ke daerah lainnya. Yaqut menegaskan bahwa GP Ansor ada untuk menjaga keutuhan NKRI.

"Maka ketika ada acaman terhadap Indonesia, GP Ansor pastikan ada di garis terdepan. Saya pastikan dan saya bertanggung jawab atas pernyataan ini," kata Yaqut di Kantor GP Ansor, Jalan Kramat Raya, Jumat (7/4/2017).

Yaqut mengatakan GP Ansor memilih berpolitik secara kebangsaan. Jika saat ini mereka mendukung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat, Yaqut katakan bahwa itu bukan karena sosok dua orang itu.

"Ini bukan karena saya cinta Pak Ahok, tidak. Juga bukan karena saya cinta Pak Djarot," ujar Yaqut.

Ia mengatakan, Ahok dan Djarot bagaikan wasilah atau perantara untuk menyatukan kembali persatuan itu.

Baca juga: GP Ansor Identifikasi 47 Lokasi Rawan Intimidasi terhadap Pendukung Ahok-Djarot

"Kita harus menggunakan momentum ini, Pak Ahok dan Pak Djarot sebagai wasilah atau perantara untuk mempertahankan negara ini. Ini wasilah," ujar Yaqut.

Hal yang sama disampaikan Ketua GP Ansor DKI Jakarta Abdul Azis. Azis mengatakan dukungan untuk Ahok-Djarot merupakan momentum untuk mencegah berkuasanya kelompok-kelompok radikal dan garis keras di Jakarta.

"Kami sangat menolak calon gubernur yang didukung Islam radikal dan Islam garis keras," kata Azis.

Baca  juga: GP Ansor: Kami Tolak Cagub yang Didukung Kelompok Radikal

Kompas TV Gerakan Pemuda Ansor Tolak Ormas Intoleran
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan 'Open BO' di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan "Open BO" di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Sayur-mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com