JAKARTA, KOMPAS.com - PolMark Indonesia, konsultan politik calon gubernur-wakil gubernur, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, buka-bukaan soal 542 tempat pemungutan suara (TPS) yang dianggap memiliki hasil suara "unik" pada putaran pertama Pilkada DKI Jakarta.
Direktur Riset PolMark Indonesia, Eko Bambang Subiantoro, menuturkan keunikan 542 TPS itu lantaran terdapat pasangan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok-Djarot Saiful Hidayat memperoleh suara di atas 90 persen, dibanding dua paslon lain, Anies-Sandi dan Agus Harimurti-Sylviana Murni.
Bila dirata-ratakan, menurut Eko, kemenangan Ahok-Djarot mencapai 96 persen atau 235.323 suara, kemudian Anies-Sandi enam persen atau 6.455 suara dan Agus-Sylvi sebesar satu persen atau 2.631 suara.
Baca: Anies: Ada 542 TPS yang Hasil Perolehan Suaranya Unik
Uniknya lagi, kata Eko, kemenangan di ratusan TPS itu terpusat di dua kota kemenangan Ahok-Djarot, yakni Jakarta Utara dan Jakarta Barat.
Di sisi lain, Eko mengungkapkan bahwa sebagian besar dari pemilih di 542 TPS itu masuk dalam Daftar Pemilih Tambahan.
"Tidak menuduh bahwa ini kecurangan dilakukan oleh pihak (tertentu), tapi lebih pada kajian. Kemenangan di level ini, itu yang menurut kami perlu diwaspadai," kata Eko di Menteng, Jakarta Pusat, Senin (10/4/2017).
Menurut dia, data ini perlu diungkap ke publik untuk menjaga suara pada putaran kedua. Sebab, selisih kemenangan Ahok-Djarot dari Anies-Sandi lebih sedikit dibanding perolehan suara keseluruhan 542 TPS yang dianggap unik tersebut.
Adapun selisih suara yakni 167.244, sementara perolehan 542 TPS unik adalah 235.323 suara.
Baca: Sandiaga: Ada 542 TPS Anomali di Jakut dan Jakbar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.