JAKARTA, KOMPAS.com - Litbang Kompas melakukan survei mengenai preferensi pemilih setelah menyaksikan debat calon gubernur-calon wakil gubernur pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017, di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4/2017) malam.
Hasilnya, sebanyak 65,3 persen responden menjadikan debat sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan pilihan pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.
Kemudian 32,9 responden tidak menjadikan debat sebagai bahan pertimbangan dan 1,2 persen responden tidak menjawab.
Selanjutnya, sebanyak 10,18 persen responden yang masih mungkin mengubah pilihannya pada Pilkada DKI Jakarta 2017 setelah menyaksikan debat.
Sebanyak 5,99 persen responden menyatakan ragu-ragu, 80,84 persen responden menyatakan sudah menetapkan pilihan dan tak akan mengubahnya, sedangkan 2,99 persen responden tidak menjawab atau rahasia.
Adapun pengumpulan pendapat dilakukan dengan metode wawancara melalui telepon pada saat debat berlangsung tanggal 12 April 2017. Sebanyak 167 responden merupakan bagian dari responden survei Litbang dan dipilih secara acak proposional berdasarkan wilayah se-DKI Jakarta.
Responden merupakan mereka yang memiliki hak pilih pada Pilkada DKI Jakarta. Responden berdomisili di Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan. Tingkat kepercayaan pada metode ini sebesar 95 persen, nirpencuplikan penelitian ± 7,55 persen.
Meski demikian, kesalahan di luar pencuplikan dimungkinkan terjadi.
(baca: KPU DKI Sebut Debat Cagub-Cawagub Berakhir dengan Sejuk)
Pra debat
Litbang Kompas juga menyelenggarakan polling terkait minat masyarakat untuk menyaksikan debat kandidat pamungkas. Sebanyak 298 responden diajukan pertanyaan, "apakah Anda berminat menonton debat kandidat Pilkada DKI?"
Hasilnya, 77,8 persen responden di Jakarta Barat berminat menonton debat dan 20,4 persen responden tak berminat. Kemudian 1,9 persen responden di Jakarta Barat tak menjawab.
Sebanyak 75 persen responden di Jakarta Pusat tertarik menonton debat, 19,4 persen responden tak berminat, dan 5,6 persen tak menjawab.
(baca: Hasil Polling Litbang Kompas Terkait Debat Pilkada DKI Putaran Kedua)
Sebanyak 65,7 persen responden di Jakarta Selatan tertarik menonton debat, 22,4 persen tak berminat dan 11,9 persen tak menjawab.
Selanjutnya, 72,9 persen responden di Jakarta Timur tertarik menonton debat. Kemudian 22,9 persen responden tak tertarik dan 4,2 persen tak menjawab.
Adapun sebanyak 61,4 persen responden di Jakarta Utara berminat menonton debat, 31,8 persen responden tak berminat, dan 6,8 persen tak menjawab.
Secara umum, di DKI Jakarta, 70,5 persen responden berminat menonton debat. 23,5 persen tak berminat dan 6,0 persen tak menjawab. Metode penelitian dilakukan dengan pengumpulan pendapat melalui wawancara telepon 2 jam sebelum debat tanggal 12 April 2017.
Sebanyak 298 responden merupakan bagian dari responden survei Litbang Kompas dan dipilih secara acak proposional berdasarkan wilayah se-DKI Jakarta. Responden memiliki hak pilih dan berdomisili di Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan.
Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, nirpencuplikan penelitian ± 5,66 persen. Meski demikian, kesalahan di luar pencuplikan dimungkinkan terjadi.