Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Litbang Kompas: 65,3 Persen Responden Jadikan Debat sebagai Bahan Pertimbangan Memilih Cagub-Cawagub

Kompas.com - 13/04/2017, 09:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Litbang Kompas melakukan survei mengenai preferensi pemilih setelah menyaksikan debat calon gubernur-calon wakil gubernur pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017, di Hotel Bidakara, Jakarta, Rabu (12/4/2017) malam.

Hasilnya, sebanyak 65,3 persen responden menjadikan debat sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan pilihan pada putaran kedua Pilkada DKI Jakarta 2017.

Kemudian 32,9 responden tidak menjadikan debat sebagai bahan pertimbangan dan 1,2 persen responden tidak menjawab.

Selanjutnya, sebanyak 10,18 persen responden yang masih mungkin mengubah pilihannya pada Pilkada DKI Jakarta 2017 setelah menyaksikan debat.

Sebanyak 5,99 persen responden menyatakan ragu-ragu, 80,84 persen responden menyatakan sudah menetapkan pilihan dan tak akan mengubahnya, sedangkan 2,99 persen responden tidak menjawab atau rahasia.

Adapun pengumpulan pendapat dilakukan dengan metode wawancara melalui telepon pada saat debat berlangsung tanggal 12 April 2017. Sebanyak 167 responden merupakan bagian dari responden survei Litbang dan dipilih secara acak proposional berdasarkan wilayah se-DKI Jakarta.

Responden merupakan mereka yang memiliki hak pilih pada Pilkada DKI Jakarta. Responden berdomisili di Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan. Tingkat kepercayaan pada metode ini sebesar 95 persen, nirpencuplikan penelitian ± 7,55 persen.

Meski demikian, kesalahan di luar pencuplikan dimungkinkan terjadi.

(baca: KPU DKI Sebut Debat Cagub-Cawagub Berakhir dengan Sejuk)

Pra debat

Litbang Kompas juga menyelenggarakan polling terkait minat masyarakat untuk menyaksikan debat kandidat pamungkas. Sebanyak 298 responden diajukan pertanyaan, "apakah Anda berminat menonton debat kandidat Pilkada DKI?"

Hasilnya, 77,8 persen responden di Jakarta Barat berminat menonton debat dan 20,4 persen responden tak berminat. Kemudian 1,9 persen responden di Jakarta Barat tak menjawab.

Sebanyak 75 persen responden di Jakarta Pusat tertarik menonton debat, 19,4 persen responden tak berminat, dan 5,6 persen tak menjawab.

(baca: Hasil Polling Litbang Kompas Terkait Debat Pilkada DKI Putaran Kedua)

Sebanyak 65,7 persen responden di Jakarta Selatan tertarik menonton debat, 22,4 persen tak berminat dan 11,9 persen tak menjawab.

Selanjutnya, 72,9 persen responden di Jakarta Timur tertarik menonton debat. Kemudian 22,9 persen responden tak tertarik dan 4,2 persen tak menjawab.

Adapun sebanyak 61,4 persen responden di Jakarta Utara berminat menonton debat, 31,8 persen responden tak berminat, dan 6,8 persen tak menjawab.

Secara umum, di DKI Jakarta, 70,5 persen responden berminat menonton debat. 23,5 persen tak berminat dan 6,0 persen tak menjawab. Metode penelitian dilakukan dengan pengumpulan pendapat melalui wawancara telepon 2 jam sebelum debat tanggal 12 April 2017.

Sebanyak 298 responden merupakan bagian dari responden survei Litbang Kompas dan dipilih secara acak proposional berdasarkan wilayah se-DKI Jakarta. Responden memiliki hak pilih dan berdomisili di Jakarta Utara, Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan.

Menggunakan metode ini, pada tingkat kepercayaan 95 persen, nirpencuplikan penelitian ± 5,66 persen. Meski demikian, kesalahan di luar pencuplikan dimungkinkan terjadi.

Kompas TV Kedua pasangan kandidat pemimpin Jakarta beradu gagasan dengan tema besar dari masyarakat untuk Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com