Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politicawave: 51 Persen Netizen Bicarakan Anies-Sandi Saat Debat

Kompas.com - 13/04/2017, 11:56 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

Kompas TV Pada akhir debat, kedua calon gubernur DKI Jakarta menyampaikan permintaan maaf.

Sentimen positifnya membicarakan integrasi transportasi melalui OK O-Trip, manajemen transportasi, program rumah dengan DP nol persen, monitoring perawatan rusun yang telah ada, serta pelatihan dan fasilitas untuk nelayan.

Sentimen negatifnya, program dianggap tak kreatif, program DP nol persen dianggap tak masuk akal, keraguan masih adanya tanah di Jakarta untuk dibangun rumah, dan jawaban dianggap tak memberikan solusi.

Pada segmen keempat, ada 45,78 persen membicarakan Ahok-Djarot. Sebanyak 66 persen bicara sentimen positif dan 34 persen bicara sentimen negatif.

Positifnya, fasilitas pengawet bahan pokok dan pembangunan pasar grosir. Negatifnya, lonjakan harga bahan pokok.

(baca: Kendala Teknis dan Debat Pilkada DKI 2017)

Sementara 54,22 persen netizen membicarakan Anies-Sandi dengan 61 persen bicara sentimen positif dan 39 persen sentimen negatif. Positifnya, membicarakan terkait rencana menyederhanakan rantai pasok makanan dan memastikan kesediaan makanan saat hari besar.

Negatifnya, hanya bicara rencana tanpa menjelaskan cara dan Sandiaga dianggap tidak mengerti sistem pemerintahan.

Pada segmen kelima, 45,55 persen netizen membicarakan Ahok-Djarot dengan 53 persen sentimen positif dan 47 persen sentimen negatif. Sentimen positif membicarakan program pegawai harian lepas, kerja sama dengan universitas swasta, LRT menyerap tenaga kerja, dan kepemimpinan yang adil.

Adapun sentimen negatifnya, KJP Plus bisa untuk anak putus sekolah, akses hanya untuk perusahaan "kenalan", reklamasi tidak menyerap tenaga kerja, dan kritik komunikasi Ahok dalam memimpin, serta anggapan Jakarta yang belum adil.

Pasangan Anies-Sandi dibicarakan oleh 54,45 persen netizen dengan 56 persen pembicaraan sentimen positif dan 44 persen sentimen negatif.

Pembicaraan positif terkait KJP Plus untuk anak usia sekolah, mengajak swasta dalam program KJP Plus, pulau reklamasi untuk kepentingan publik, dan rencana rehabilitasi sungai di Jakarta.

Sentimen negatifnya terkait kritik program KJP Plus, dianggap tak konsisten mengenai reklamasi, kritik karena menyerang petahana, bantahan Ahok soal Kampung Duri, dan jawaban tak konsisten tentang DP nol persen.

Pada segmen keenam, 43,36 persen netizen membicarakan Ahok-Djarot dengan sentimen positif 52 persen dan 48 persen sentimen negatif. Positifnya karena menjunjung tinggi toleransi dan mengapresiasi permintaan maaf. Negatifnya karena dinilai sering menyinggung paslon lain.

Sebanyak 56,64 persen netizen membicarakan Anies-Sandi pada segmen terakhir ini. Dengan perbandingan 52 persen sentimen positif dan 48 persen sentimen negatif.

Positifnya, akan adil untuk seluruh warga Jakarta dan menyangkal berita hoax yang ada. Negatifnya, karena masih dianggap hanya beretorika.

(baca: KPU DKI Sebut Debat Cagub-Cawagub Berakhir dengan Sejuk)

Yose menyayangkan perdebatan kali ini masih minim isu meski telah menghadirkan perwakilan komunitas warga Jakarta.

Program masing-masing paslon, kata dia, juga tidak terbahas dengan sempurna. Isu reklamasi, DP 0 Persen, OK-OCE dan penggusuran masih mendominasi pembahasan isu debat, meskipun pertanyaan yang dikeluarkan paslon terhadap paslon lainnya semakin spesifik.

"Netizen juga mempertanyakan pertanyaan-pertanyaan dari komunitas yang terkesan menyerang pasangan Ahok-Djarot," kata Yose.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com