Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Yusa Djuyandi
Dosen dan Peneliti

Dosen Ilmu Politik Universitas Padjadjaran dan Peneliti Pada Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi)

Ingat, Paslon Harus Siap Menang dan Siap Kalah dalam Pilkada DKI

Kompas.com - 17/04/2017, 10:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorFidel Ali

Lain kelompok relawan, lain lagi kelompok partai politik yang bekerja atas dasar adanya kepentingan politik. Meski kepenting politik tidak selamanya dapat dikonotasikan secara negatif, sebab berbicara soal kepentingan rakyat juga masuk kedalam ranah politik, namun adanya kepentingan partai yang mendukung Ahok sempat menjadi persoalan bagi Teman Ahok.

Dukungan partai atas pasangan calon umumnya bisa didasarkan atas kesamaan program kerja dan/atau ideologis. Ketika sebuah partai memberikan dukungan maka partai akan menggerakan seluruh unsur organisasinya untuk memenangkan calon yang mereka usung, tidak jarang pula segala daya dan upaya dilakukan Parpol untuk menggolkan kandidatnya sebagai juara.

Kemenangan bagi calon kepala daerah, tim sukses dan kelompok relawan merupakan hal yang perlu diraih dengan kerja keras dan usaha yang optimal. Akan tetapi indikator itu tidak boleh dilepaskan dari adanya strategi politik yang bijak, dimana kemenangan harus diraih dengan cara yang baik jika untuk sebuah tujuan yang baik.

Hal yang kemudian perlu dicamkan adalah kemenangan yang diraih dalam persaingan politik adalah untuk kebaikan semua masyarakat, sebagaimana politik menurut Aristoteles adalah for the goodness of society. Dengan melakukan cara-cara yang baik dalam memperoleh kemenangan maka dapat membuat pengorbanan politik akan menjadi sangat berharga, sebab menang atau kalah banyak pihak akan tetap memberikan apresiasi positif atas upaya bersama dalam menjalankan prinsip fair play.

Akan tetapi sebaliknya sebuah kemenangan akan menjadi tidak bermakna jika dilakukan melalui cara-cara yang tidak baik, seperti dengan melakukan black campaign atau fitnah politik, serta menyinggung soal agama pihak lain yang pada akhirnya semua itu menimbulkan adanya konflik.

Meski pada umumnya persaingan Pilkada selalu panas hingga pada saat pemilihan, namun bukan berarti hal tersebut akan berhenti ketika sudah ada pemenang.

Apabila panasnya persaingan politik hanya terkait dengan program kerja dan perolehan suara, persoalan tersebut dapat berhenti hingga pada saat keluar pemenang. Namun bila hal tersebut telah menyinggung adanya unsur suku, agama dan ras (SARA), maka panasnya suhu politik akan masih terasa pada kehidupan pasca Pilkada.

Peran Calon Kepala Daerah

Upaya untuk mengantisipasi terjadinya potensi konflik antar massa pendukung bukan hanya menjadi tugas dari aparat kepolisian, peran utama dan terpenting adalah ada pada pasangan calon kepala daerah yang bersaing pada Pilkada DKI Jakarta.

Para pasangan calon kepala daerah harus memiliki kemampuan dalam mengendalikan diri dan massa pendukungnya untuk tidak melontarkan ucapan-ucapan yang mampu menyulut emosi pihak lawan atau masyarakat pada umumnya. Calon kepala daerah juga diharapkan dapat mengontrol dan meminta kepada para pendukungnya untuk dapat meraih kemenangan dengan cara-cara yang baik.

Calon kepala daerah memang memainkan peran yang sangat penting dalam setiap perhelatan Pilkada, terutama dalam mendorong para pendukungnya untuk selalu menjaga perilaku dalam kehidupan berpolitik.

Sosok calon kepala daerah adalah panutan yang sikap dan ucapannya seringkali menjadi rujukan bagi para pengikutnya. Dalam kasus Pilkada DKI Jakarta, apresiasi perlu diberikan kepada pasangan calon yang mampu meminta dan mengontrol masyarakat pendukungnya untuk meredakan isu-isu agama atau etnis.

Apabila pasangan calon tidak bisa memberikan arah dan contoh yang baik maka bukan tidak mungkin hal itu akan diikuti oleh para pendukungnya, bahkan hingga pada saat pasca Pilkada.

Dalam contoh kasus pilkada di beberapa daerah dapat ditemukan adanya konflik yang masih berlanjut meski pemenang telah ditetapkan. Apa yang kemudian dikhawatirkan adalah bahwa kehidupan masyarakat pasca Pilkada akan terganggu oleh adanya konflik.

Tidak hanya itu, munculnya konflik yang terjadi pasca-pilkada juga meruntuhkan proses kedewasaan berpolitik yang sudah dibangun dengan susah payah.

Penting pula bagi pasangan calon yang ikut serta dalam kontestasi pilkada untuk ingat dengan janjinya dulu sebelum mencalonkan diri. Janji tersebut adalah siap menerima hasilnya, baik menang maupun kalah.

Siapapun akan merasa kecewa jika menerima kekalahan, namun jati diri seorang pemenang dan petarung profesional adalah dewasa dalam menerima kekalahan.

Apa yang telah diikrarkan oleh para pasangan calon juga seharusnya tidak cuma sekadar wacana, melainkan harus dibuktikan melalui sikap dan tindakan. Tindakan paslon itulah yang nanti akan dilihat baik oleh pendukung maupun relawannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com