JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, dari hasil pemeriksaan sementara, tidak ditemukan sidik jari pada cangkir yang diduga menampung air keras yang disiramkan ke penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
"Namanya cangkir gagangnya kecil, kami tak mendapatkan (sidik jari) di situ," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Senin (17/4/2017).
Argo mengatakan perkembangan terakhir hingga hari ini adalah polisi telah memeriksa 19 orang. Mereka adalah tetangga dan keluarga Novel yang diharapkan memiliki informasi terkait penyiraman maupun aktivitas mencurigakan di wilayah rumah Novel.
Polisi tak hanya menggali gambar dari kamera CCTV rumah Novel Baswedan tetapi juga CCTV lainnya.
"Saksi ini akan kami sinkronkan kembali, memang ada beberapa CCTV yang ada di lingkungan sana yang kami ambil dan sekarang masih kami analisa," kata Argo.
Baca juga: Polisi Belum Dapat Titik Terang dalam Kasus Novel Baswedan
Novel masih menjalani pemulihan di Singapura.
Teror terhadap Novel sudah beberapa kali terjadi. Ia pernah ditabrak mobil saat menuju ke KPK ketika sedang mengendarai sepeda motor pada 2016. Ia juga pernah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan di Bengkulu tahun 2015, hingga diserang kelompok pendukung Amran Batalipu (mantan Bupati Boul, Sulawesi Tengah) tahun 2012.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.