JAKARTA, KOMPAS.com - Tiga belas tenaga kerja Indonesia (TKI) ilegal yang hendak ke Malaysia dengan pesawat jet dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, ternyata menggunakan jet pribadi milik pengusaha perkebunan sawit di negeri jiran itu. Pengusaha kelapa sawit pemilik pesawat tersebut diduga juga akan mempekerjakan para TKI ilegal tersebut.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan, Cucu Koswala, di Jakarta, Senin (17/4/2017), mengatakan, saat diperiksa para TKI ini tidak mengurus prosedur keberangkatan dengan benar.
Baca juga: TKI Ilegal Diamankan di Halim Sebelum ke Malaysia dengan Pesawat Jet Carteran
Menurut pengakuan dua warga Malaysia yang hendak menjemput 13 TKI ilegal itu, pesawat yang digunakan milik seorang pengusaha perkebun sawit di Malaysia. "Iya, menurut pengakuan orang Malaysia itu punya pengusaha sawit dan perdagangan," kata Cucu, dalam jumpa pers di kantornya, Senin.
Ia mengatakan, pesawat tersebut bukan disewa. Kedua WN Malaysia yang bertugas menjemput ke 13 TKI tersebut juga bukan orang sewaan. "Enggak, karena dua orang ini kerja di perusahaan itu," ujar Cucu.
Menurut Cucu, penjemputan TKI ilegal ke Malaysia itu merupakan modus baru. Ia mengatakan ini merupakan hal luar biasa karena sampai menggunakan pesawat jet pribadi.
Cucu belum menentukan apakah dua WN Malaysia itu bersalah atau tidak. Jika terbukti melakukan tindak pidana, kedua WN Malaysia itu terancam diajukan ke pengadilan atau dideportasi.
"Masih kami periksa," ujar Cucu.
Para TKI itu dijanjikan akan bekerja di perusahaan bidang perkebunan kelapa sawit. Mereka terdiri dari 12 pria dan seorang perempuan. Semuanya lulusan SMA.
Baca juga: Modus Baru, Pengiriman TKI Ilegal dengan Pesawat Jet Pribadi ke Malaysia
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.