JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak lima alat parkir meter yang dipasang di kawasan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) Kalijodo akan dicabut.
Sebab, banyak warga yang tidak membayar parkir dengan menempelkan kartu uang elektronik mereka di alat parkir meter.
"Jadi saat dievaluasi, (pemasangan parkir meter) tidak efektif karena ternyata masih repot, dan mereka yang parkir di sana padat berantakan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah, kepada wartawan, di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (17/4/2017).
(Baca juga: Ada Mesin Parkir Meter, Sistem Parkir Kalijodo Masih Pakai Cara Manual)
Dengan demikian, lanjut dia, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah menyarankan agar parkir meter dicabut dan diganti dengan gate.
Adapun gate tersebut akan dipasang di pintu masuk dan keluar RPTRA Kalijodo. Tarif parkir yang dikenakan bagi kendaraan bermotor berlaku progresif.
Tarif ini tidak berlaku bagi mobil atau motor atau bus wisata yang hanya melintasi kawasan Kalijodo.
"Jadi kami ganti pakai gate. Sepanjang 15 menit pertama, kami tidak pungut apa-apa untuk parkir," kata Saefullah.
Selain itu, ada beberapa fasilitas lainnya yang tengah diperbaiki. Menurut dia, perbaikan fasilitas merupakan tanggung jawab Sinarmas Land sebagai perusahaan pemberi CSR pembangunan RPTRA Kalijodo.
Sejumlah keluhan warga terkait RPTRA Kalijodo adalah ketersediaan air bersih dan lapangan futsal.
Terkait air bersih, kata Saefullah, PT PAM Jaya berjanji mulai menyuplai air bersih ke kawasan Kalijodo.
"Lapangan futsal juga kami ganti dari rumput menjadi sintetis. Jadi lapangannya bisa dipakai 24 jam," kata Saefullah.
(Baca juga: Pemprov DKI Akan Cari Solusi Atasi Asinnya Air di Kalijodo)
Pemprov DKI Jakarta juga akan menambah petugas untuk berjaga di RPTRA Kalijodo. Nantinya, ada petugas kesehatan yang berjaga untuk mengawasi warga yang bermain skateboard atau sepeda di sana.