Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Pemantau dari Masing-masing Paslon Diturunkan di Kampung Pulo

Kompas.com - 19/04/2017, 13:32 WIB
Dea Andriani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim pemantau dari kedua pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta diturunkan untuk mengawal proses pemungutan suara di setiap TPS di Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (19/04/2017).

Budi Mulya, Koordinator Tim Pemantau TPS dari paslon nomor tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno, mengatakan bahwa ada 10 orang yang ditugasi untuk mengawal di setiap TPS Kampung Pulo.

"Kami dari tim stand by dari jam 06.00 WIB sampai kelar semua hasil hitung TPS (C1) nanti," ujar Budi saat ditemui Kompas.com di TPS 08, Kampung Pulo, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (19/04/2017).

Menurut Budi, ia dan rekannya ini ditugasi mengawal TPS mengingat adanya permasalahan di TPS pada pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta putaran pertama.

Ia pun yakin bahwa dalam Pilkada DKI putaran kedua ini, Anies-Sandi akan menang di wilayah Kampung Pulo.

"Di sini (Kampung Pulo) warganya solid untuk nomor tiga menang, dulu (putaran satu) kemenangan kita (Anies-Sandi) sekitar 80 persen," ujar Budi.

(Baca juga: Warga Madura Ditangkap di TPS Kawasan Klender)

Adapun di kawasan Kampung Pulo, ada 9 TPS yang terbagi ke dalam dua RW, yakni RW 02 dan RW 03.

Sebelumnya, pada pemungutan suara putaran pertama, tidak ada tim pemantau yang diturunkan.

Sementara itu, anggota tim pemantau dari paslon nomor dua, Basuki Tjahja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, Nita, mengatakan bahwa ada 5 orang dari Tim Ahok-Djarot yang ditugasi mengawal setiap TPS.

"Saya tim pemantau luar (TPS) jadi tugasnya melihat keluar masuknya warga yang nyoblos, lihat dia celup tinta (di jari) kan harus kena kuku," ujar Nita saat sedang berjaga di depan TPS 09.

Meskipun Kampung Pulo adalah basis kemenangan Anies-Sandi, Nita mengaku tak mempermasalahkan respons warga sekitar yang sempat tidak mengenakkan.

"Mungkin karena pakai (baju) kotak-kotak. Paling cuma diliatin saja sama warga di sini, agak sinis sih tapi selama enggak ada main fisik atau apa, saya cuek saja," ujar Nita.

(Baca juga: Tim Ahok-Djarot Temukan Intimidasi ke Pemilih di Sejumlah TPS)

Berdasarkan keterangan dari anggota Panita Pemungutan Suara (PPS) Kampung Melayu, Anton, tim pengawal TPS dari tiap paslon diperbolehkan asalkan tetap mengikuti peraturan dan tidak menimbulkan keresahan bagi warga sekitar.

"Saksi luar berapa pun boleh, tetapi tetap yang di dalam ring (TPS) hanya satu orang. Dia yang punya wewenang intervensi kalau ada masalah nantinya," ujar Anton saat sedang memantau di TPS 8.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, aktivitas pemungutan suara di kawasan Kampung Pulo berjalan aman dan kondusif sejak pukul 07.00 pagi tadi.

Hingga kini, belum ada keluhan dari warga yang hendak memberikan suaranya atau pelanggaran lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
TikToker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

TikToker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com