JAKARTA, KOMPAS.com - Pemungutan suara Pilkada DKI Jakarta putaran kedua telah selesai pukul 13.00 WIB, Rabu (19/4/2017). Warga Jakarta, bahkan barangkali banyak yang di luar Jakarta, menanti hasil quick count atau hitung cepat.
Quick count menjadi gambaran perolehan suara pasangan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI nomor pemilihan dua, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat dan calon gubernur-calon wakil gubernur DKI nomor pemilihan tiga Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Saat penghitungan quick count dimulai, suara Anies-Sandi beranjak naik. Sejumlah lembaga survei menunjukkan, Anies-Sandi unggul dari pasangan Ahok-Djarot.
Sekitar pukul 15.30 WIB, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto langsung muncul menanggapi hasil hitung cepat yang rata-rata sudah memasuki data sampel 90 persen.
Suasana bahagia
Suasana bahagia terlihat di kediaman Prabowo, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan sore itu di mana para tim pendukung Anies-Sandi hadir. Mereka kompak mengenakan kemeja putih.
"Baru saja kita dapat berita bahwa 90 persen dari quick count sudah masuk dan menunjukkan bahwa DKI Jakarta mendapat gubernur dan wakil gubernur baru," kata Prabowo.
Tawa canda, tepuk tangan, hingga salam OK OCE mewarnai suasana di kediaman Prabowo. Senyum pun terus merekah di bibir Anies maupun Sandi. Setelah Prabowo, Anies kemudian berbicara.
"Hasil akhir masih kita tunggu. Ini sebuah fase yang menemui ujungnya. Bagi kami perjalanan masih panjang," kata Anies.
Anies juga mengatakan akan berkomitmen menjaga kebinekaan di Jakarta. Menurut dia, Ahok-Djarot adalah putra terbaik bangsa yang sudah mengabdi.
Sementara itu, Sandiaga mengawali pidato singkatnya dengan salam OK OCE. Namun, salam OK OCE kali ini berbeda dari biasanya. Saat mengucapkan "Ok", Sandiaga menunjukkan tiga jari, dan saat mengucapkan "Oce", ia menunjukkan dua jari.
"Rekonsiliasinya dimulai hari ini jam ini dan seperti diingatkan Pak Prabowo bahwa hal pertama yang akan kita lakukan adalah berkomunikasi, berdialog dengan Pak Basuki Pak Djarot," kata Sandiaga disambut tepuk tangan dari tim pemenangannya.
"Kami meminta waktu untuk bisa bersilaturahmi dengan Pak Basuki dan Pak Djarot. Dan Insya Allah komunikasi kita akan terbangun dengan baik. Kita semua bersahabat, Jakarta bersatu," lanjutnya.
Bersamaan dengan suasana bahagia itu, di Hotel Pullman, Jalam MH Thamrin, Jakarta Pusat, yang menjadi tempat berkumpulnya Ahok-Djarot dan tim pemenangannya itu masih tampak sepi. Hanya rampai para awak media yang menanti tanggapan Ahok-Djarot terhadap hasil hitung cepat.
Baca: Kekalahan Ahok dan Kemenangan Anies dalam Sorotan Media Asing
Ahok-Djarot legawa
Baru sekitar pukul 17.10 WIB, Ahok-Djarot menggelar jumpa pers di Hotel Pullman. Politisi PDI Perjuangan Aria Bima membuka jumpa pers, kemudian diserahkan kepada Ahok dan Djarot untuk berbicara.
Sambil tersenyum, Djarot mengakui kekalahannya dari Anies dan Sandi berdasarkan hasil hitung cepat.
“Berdasarkan quick count, pasangan Pak Anies dan Pak Sandi unggul. Oleh sebab itu, saya menyampaikan ucapan selamat sambil kita menunggu nanti hasil perhitungan secara real count," kata Djarot.
Baca: Berguyon dan Legawa, Cara Ahok-Djarot Terima Kekalahan
Selain itu, Djarot juga mengingatkan pentingnya ketenangan jiwa dalam berdemokrasi. "Jiwa yang tenang akan mampu hilangkan seluruh dendam, seluruh amarah, nafsu angkara murka," kata Djarot.
Setelah Djarot, Ahok juga legawa terhadap hasil hitung cepat yang memenangkan Anies-Sandi. Hasil akhir dari empat lembaga survei, rata-rata menunjukkan perolehan suara Ahok-Djarot 42 persen dan Anies-Sandi sebesar 58 persen.
Ahok menerima kekalahan berdasarkan hasil hitung cepat itu dan mengucapkan selamat kepada Anies-Sandi.
"Kami pahami pasti sedih dan kecewa, tapi enggak apa-apa, percayalah kekuasaan itu Tuhan yang kasih dan Tuhan yang ambil. Enggak ada seorang pun bisa memiliki kekuasaan tanpa seizin Tuhan," kata Ahok.
Ahok bahkan sempat-sempatnya bercanda di sela pidato kekalahannya. Ahok menceritakan pengalamannya yang kalah pada Pilkada di Belitung Timur pada 2007.
Ketika itu, Ahok menghibur pendukungnya agar tidak terlalu bersedih. Ahok percaya Tuhan akan memberikan hal yang terbaik.
"Tuhan selalu tahu yang terbaik, karena kekuasaan dari Tuhan. Eh aku jadi gubernur DKI, kan lebih lumayan he-he-he," ujar Ahok.
Ahok lalu berjanji akan bekerja cepat untuk Jakarta di sisa masa jabatannya selama 6 bulan sampai dilantiknya gubernur baru.
"Masih ada 6 bulan, kami akan bekerja dan melunasi PR dan janji kami. Kami harapkan Pak Anies dan Pak Sandi bisa meneruskan," ujar Ahok.