Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Gubernur Itu 24 Jam Kerjanya

Kompas.com - 20/04/2017, 20:25 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Hampir setiap pagi, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melayani aduan  warga yang datang ke Balai Kota.

Kegiatan itu telah dilakukan Ahok sejak menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Joko Widodo yang saat itu menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Saat Pilkada DKI Jakarta 2017, sejumlah lembaga survei menyatakan bahwa calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan unggul dari Ahok.

Jika hasil tersebut sama dengan rekapitulasi KPU DKI Jakarta, artinya Ahok harus lengser dari jabatannya dan digantikan oleh Anies. Apakah Anies akan melanjutkan kebiasaan Ahok tersebut?

Ditemui di Balai Kota usai bertemu dengan Ahok, Anies tidak menjawab dengan pasti apakah kegiatan menerima aduan warga di Balai Kota akan tetap dia lakukan.

Baca: Anies: Kalau Ada yang Menyerang Pasangan Nomor 3, Jawab dengan Senyum

Anies hanya menjawab singkat dan mengatakan seorang Gubernur DKI merupakan jabatan tanpa batasan waktu kerja.

"Gini gubernur itu (jam kerja) 24 jam," ujar Anies singkat, Kamis (20/4/2017).

Salah satu warga yang Kamis pagi mengadu kepada Ahok bernama Willi, mengaku sangat senang jika ada gubernur DKI yang baru nantinya bisa melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan Ahok.

Willi mengatakan cukup terlayani oleh Ahok yang selalu menerima aduan warga. Meski nantinya gubernur bukan Ahok lagi, Willi tetap akan mendatangi Balai Kota untuk mengadu. Itu mengapa dia berharap Anies bisa mengikuti standar yang sudah diterapkan oleh Ahok.

"Saya akan datang dan dukung gubernur yang melayani rakyat. Datang kemari tidak hanya karena Pak Ahok, siapapun gubernurnya kami akan datang minta bantuan," ujar Willi.

Baca: Anies Enggan Bicarakan Tim Transisi Sebelum Tahu Hasil Pilkada DKI

Dari sejumlah quick count atau hitung cepat lembaga survei, Anies-Sandiaga Uno mengungguli Ahok-Djarot Saiful Hidayat pada Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

Hasil hitung cepat Litbang Kompas, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat memperoleh 42 persen, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno 58 persen.

Sedangkan dari hasil real count KPU DKI Jakarta hingga Kamis sore, 86 persen hasil real count menunjukkan Ahok-Djarot memperoleh 42,84 persen suara atau dipilih 2.069.896 pemilih. Sementara itu, Anies-Sandi meraih 57,16 persen atau 2.762.026 suara.

Kompas TV Ahok dan Anies Bertemu di Balai Kota
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Komisi B DPRD DKI Minta Pemprov DKI Tak Asal Batasi Kendaraan, Transportasi Publik Harus Membaik

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com