JAKARTA, KOMPAS.com - Berita populer seputar Jakarta berkisar pada tuntutan terhadap Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang menjadi terdakwa kasus dugaan penodaan agama.
Ahok dituntut 1 tahun penjara dengan 2 tahun masa percobaan. Keributan sempat terjadi di luar ruang sidang usai tuntutan dibacakan.
Selain itu, pengunjuk rasa yang pro terhadap Ahok maupun yang anti-Ahok berorasi di luar ruang sidang. Ada Mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional, Amin Rais, yang ikut berorasi. Ia meminta agar Ahok dituntut maksimal.
Selain berita seputar sidang Ahok, pembaca tertarik dengan berita mengenai janji-janji pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang unggul dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 berdasarkan hasil "quick count".
Salah satu janjinya adalah menutup Hotel Alexis. Berita populer lainnya yakni terkait pertemuan Anies dengan Ahok di Balai Kota.
Berikut berita populer seputar Jakarta yang mungkin Anda lewatkan:
1. Ahok Dituntut 1 Tahun Penjara
Tim jaksa penuntut umum kasus dugaan penodaan agama menuntut agar Ahok dinyatakan bersalah dan dihukum 1 tahun penjara dengan masa percobaan 2 tahun.
Tuntutan tersebut disusun berdasarkan dakwaan terhadap Ahok. Adapun Ahok didakwa dengan dakwaan alternatif antara Pasal 156 huruf a KUHP atau Pasal 156 KUHP.
Jaksa memilih untuk membuktikan unsur dalam salah satu pasal, yakni Pasal 156 KUHP. Menurut jaksa, perbuatan Ahok telah memenuhi unsur-unsur dalam pasal tersebut.
Anggota tim kuasa hukum Ahok, Ronny Talapessy menyampaikan, tuntutan jaksa terhadap Ahok itu berarti Ahok tidak perlu ditahan dalam menjalani masa hukumannya.
Sementara itu, pakar hukum pidana Universitas Indonesia Gandjar Laksmana Bonaprapta menjelaskan, Ahok tak mesti menjalani pidana jika selama masa percobaan tak melakukan tindak pidana.
Namun, jika Ahok bertindak pidana selama masa percobaan, ia dapat dipenjara 1 tahun ditambah dengan hukuman pidana yang baru.
Setelah mengikuti sidang, Ahok kembali ke Balai Kota DKI Jakarta. Ahok tampak enggan menanggapi tuntutan tersebut.
Namun, kata Ahok, semua tanggapannya akan dituangkan dalam pembacaan pleidoi, pekan depan.
"Kamu tanya pengacara-lah, enggak ngerti aku, nanti baca pleidoi saja," kata Ahok.
Selengkapnya: Jaksa Menuntut Ahok Bersalah dan Dipidana 1 Tahun Penjara
Baca juga: Artinya Ahok Dituntut 1 Tahun Penjara dengan 2 Tahun Masa Percobaan
Selain 23 program yang mereka janjikan saat mendaftarkan diri sebagai cagub dan cawagub ke KPU DKI Jakarta, Anies-Sandi menyampaikan janji-janji di luar program tersebut selama berkampanye.
Janji non-program yang dikampanyekan Anies-Sandi di antaranya program rumah dengan DP 0 rupiah, menghentikan proyek reklamasi, membangun stadion sekelas stadion di Eropa, serta menutup Hotel Alexis.
Adapun Hotel Alexis adalah sebuah hotel di Jakarta Utara yang ditengarai menjadi tempat praktik prostitusi dengan menawarkan jasa PSK mancanegara.
Menurut Anies, Hotel Alexis selama ini selalu lolos karena pembuat aturannya hanya diam. Anies menyatakan bahwa ia tidak hanya berkomitmen untuk menutup Hotel Alexis, tetapi juga semua tempat prostitusi yang ada di Jakarta.
Mengenai janji-janji itu, Sandiaga memastikan ia dan Anies akan memenuhinya, termasuk menutup Hotel Alexis.
"Itu pasti (menutup Hotel Alexis) akan harus dilakukan," kata Sandiaga di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (20/4/2017).
Selengkapnya: Janji Non-program Anies-Sandi: Hentikan Reklamasi hingga Tutup Alexis
Baca juga: Sandiaga Pastikan Akan Penuhi Janji Tutup Hotel Alexis
Setelah diketahui unggul dalam "quick count" sejumlah lembaga, Anies menemui Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (20/4/2017). Ia tiba di Balai Kota saat Ahok tengah melayani aduan warga.
Hari itu, antrean warga tak seramai biasanya. Hanya 13 warga yang tercatat ingin mengadu kepada Ahok.
Keduanya kemudian melakukan pertemuan tertutup selama 20 menit. Menurut Anies, pertemuan itu salah satunya membahas rencana penyusunan program untuk tahun anggaran 2018.
Anies mengatakan agar Pemprov DKI yang dipimpin Ahok saat itu bisa membantu dalam penyusunan perencanaan program Pemprov DKI untuk tahun 2018 yang disiapkan lebih awal.
Anies khawatir ada kendala jika penyusunan program dilakukan saat dia nantinya dilantik menjadi Gubernur DKI.
Selain itu, Anies menginginkan adanya rekonsilitasi antara pendukung dia dan Ahok setelah pilkada.
Menurut Anies, rekonsiliasi diperlukan dalam mempersatukan kembali masyarakat yang sempat berbeda pilihan dukungan saat Pilkada DKI Jakarta berlangsung.
Selengkapnya: Anies Datang Saat Ahok Layani Warga di Balai Kota
Baca juga: Akankah Ahok Ikuti Langkah Foke?