Sementara itu, Anies mengakui bahwa semua proses Pilkada DKI, penyusunan program Pemprov DKI, dan pelantikan gubernur-wakil gubernur DKI memiliki jadwal yang tidak sesuai.
Proses pelaksanaan, penetapan pemenang Pilkada DKI Jakarta oleh KPU DKI Jakarta akan dilakukan pada awal Mei, kemudian pelantikan akan dilakukan akhir Oktober untuk menunggu masa jabatan Ahok-Djarot Saiful Hidayat berakhir pada bulan tersebut.
Sementara itu, penyusunan anggaran program Pemprov DKI 2018 sudah dilakukan sejak Mei.
"Jadi kalau tidak bicarakan di awal malah anggaran yang disusun tidak mencerminkan rencana-rencana yang dijanjikan dalam kampanye gubernur baru. Kalau tidak ada pembicaraan ini, rencana gubernur baru, baru bisa dilaksanakan pada 2019 karena 2018 anggaran sudah disusun sekarang," ujar Anies.
Rekonsiliasi pendukung
Selain soal anggaran, Anies dan Ahok menyinggung niat untuk rekonsiliasi pendukung mereka.
Anies menyampaikan, rekonsiliasi dilakukan guna mempersatukan kembali masyarakat yang sempat berbeda pilihan dukungan saat Pilkada DKI Jakarta berlangsung.
"Kami sama-sama akan rekonsiliasi antar pendukung dan menjaga persatuan, memperjuangkan persatuan," ujar Anies.
Meski demikian, Anies menilai warga Jakarta juga tidak sedang terpecah. Kata Anies, mereka hanya terpolarisasi karena perbedaan pilihan.
"Rasanya terpecah juga enggak ya, mungkin terlalu ekstrem mengatakan terpecah, kemarin (masyarakat) terpolarisasi, ada kelompok, ada sekat, tetapi enggak terpecah. Kalau terpecah, kemarin enggak ada pilkada damai," ujar Anies.
(Baca juga: Kata Ahok, Pertemuan dengan Anies Sempat Singgung Program untuk Lansia)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.