Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganjil Genap Kembali Diberlakukan di Semanggi Arah Kuningan

Kompas.com - 21/04/2017, 09:12 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya kembali memberlakukan sistem pembatasan kendaraan berdasarkan nomor pelat ganjil dan genap di Jenderal Gatot Subroto mulai dari Semanggi hingga ke Kuningan.

Kepala Sub Direktorat Pembinaan dan Penegakan Hukum Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya AKBP Budiyanto mengatakan, hal ini dikarenakan detour atau jalur tambahan di depan Markas Besar AU Pancoran sudah rampung.

"Mengingat di simpang Pancoran pembangunan detour sudah selesai dan kinerja lalu lintas relatif sudah cukup baik, mulai hari ini ganjil genap dari Semanggi-Kuningan akan dinormalkan lagi," kata Budiyanto melalui pesan singkat, Jumat (21/4/2017).

(Baca juga: Mulai Senin, Ganjil Genap Tak Berlaku di Jalur Semanggi-Pancoran)

Selama hampir dua pekan terakhir, sejak Kamis, ganjil genap tidak diberlakukan di ruas tersebut untuk mempermudah pengendara yang akan keluar tol dalam kota ke arah Kuningan.

Selama ini, mereka yang ke arah Kuningan atau Pancoran terpaksa harus keluar di pintu keluar Cawang dan berputar balik untuk menghindari ganjil genap, lantaran pintu tol Tebet ditutup.

Ganjil genap sempat dihapus untuk mendorong pengendara bisa keluar di Semanggi tanpa takut ditilang. "Sudah kami kordinasikan dengan Kadishub dan Wakadis," kata Budiyanto.

Kemacetan di Jalan Jenderal Gatot Subroto dan sekitarnya tak terhindarkan dan makin parah akibat adanya pembangunan underpass Mampang Prapatan dan flyover Pancoran.

(Baca juga: Jalur Pancoran Ditutup, Ini Alternatif Jalan yang Bisa Digunakan)

Sejumlah rekayasa lalu lintas diberlakukan, seperti penutupan pintu keluar Tebet Tol Dalam Kota, penambahan lajur di depan Markan Besar TNI AU, hingga perpanjangan durasi lampu hijau Cawang arah Semanggi di Pancoran. Pembangunan underpass dan flyover ini ditargetkan selesai Desember 2017.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Disdukcapil DKI Bakal Pakai 'SMS Blast' untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Disdukcapil DKI Bakal Pakai "SMS Blast" untuk Ingatkan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Sesosok Mayat Ditemukan di Dalam Koper Hitam di Cikarang Bekasi

Megapolitan
Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Warga Rusunawa Muara Baru Keluhkan Biaya Sewa yang Naik

Megapolitan
8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

8.112 NIK di Jaksel Telah Diusulkan ke Kemendagri untuk Dinonaktifkan

Megapolitan
Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Heru Budi Bertolak ke Jepang Bareng Menhub, Jalin Kerja Sama untuk Pembangunan Jakarta Berkonsep TOD

Megapolitan
Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Mau Maju Jadi Cawalkot Bogor, Wakil Ketua DPRD Singgung Program Usulannya Tak Pernah Terealisasi

Megapolitan
Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Seorang Anggota TNI Meninggal Tersambar Petir di Cilangkap, Telinga Korban Pendarahan

Megapolitan
Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Harga Bawang Merah di Pasar Senen Blok III Naik Dua Kali Lipat sejak Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com