Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Tim Transisi, Djarot Bilang "Ini Pilgub Bukan Pilpres"

Kompas.com - 21/04/2017, 14:40 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengomentari rencana pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno untuk membuat tim transisi. Djarot menilai biasanya tim transisi hanya ada pada saat pemilihan presiden.

"Kalau mau bikin transisi silakan gitu ya, tetapi sekali lagi bahwa ini pilgub bukan pilpres. Kenapa kalau pilpres ada transisi? karena itu kan menyangkut masalah kementerian, menteri-menteri," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (21/4/2017).

Djarot mengatakan dia dan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan selesai menjabat pada Oktober 2017.

Djarot berkomitmen akan menyelesaikan sisa-sisa tugas hingga saat itu. Berikutnya, baru akan menjadi pemerintahan Anies dan Sandiaga.

Baca: Tanggapi Hasil Real Count KPU DKI, Ini Kata Djarot

Ahok dan Djarot juga akan membantu mempersiapkan masa peralihan itu. Terkait pembahasan anggaran, DPRD DKI juga akan ikut mengawasi penyusunan APBD DKI. DPRD DKI pasti akan memastikan program Anies dan Sandiaga bisa diakomodir dalam APBD.

"Apapun keputusan dari Pemprov kan terkait dengan DPRD, apalagi yang menyangkut kebijakan anggaran, ya enggak?" ujar Djarot.

Sebelumnya, calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno memastikan akan merealisasikan tim transisi.

Baca: Saat Djarot Hibur Pendukung yang Memberinya Bunga

Namun, saat ini mereka fokus pada rekonsiliasi sambil menunggu hasil resmi dari KPU. Sandiaga juga mengatakan, transisi kali ini tidak seperti pergantian Presiden.

Salah satu program yang digodok dalam tim transisi adalah rumah dengan DP 0 rupiah. Program ini memerlukan pembahasan khusus lantaran harus membuat peraturan daerah dan meminta persetujuan DPRD DKI Jakarta.

Kompas TV Apakah evaluasi dari masing-masing tim sukses terkait pelaksanaan pilkada hari ini?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com