Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsultan Anies-Sandi: 20 Persen Pendukung Agus-Sylvi Direbut Ahok-Djarot, tetapi...

Kompas.com - 22/04/2017, 13:35 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Konsultan tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, Eep Saefulloh, menilai suara dukungan untuk pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat terkarantina. Itu menjadi salah satu penyebab kemenangan Anies dan Sandiaga pada Pilkada DKI 2017.

Eep mengatakan suara yang terkarantina maksudnya adalah jumlah dukungan untuk Ahok-Djarot stagnan tanpa peningkatan.

"Padahal hampir 20 persen pendukung Agus-Sylviana direbut oleh Ahok-Djarot. Artinya mereka ada tambahan 20 persen, tetapi angka agregat mereka justru turun hampir 14.000," ujar Eep dalam diskusi di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (22/4/2017).

Baca: Dukungan PPP dan PKB Tak Mampu Menarik Suara untuk Ahok-Djarot

Eep mengatakan ada pendukung Ahok-Djarot yang justru pergi. Meski mendapat tambahan 20 persen dari mantan pendukung Agus-Sylvi, suara Ahok-Djarot tetap tidak bertambah.

Eep mengatakan pasangan Ahok-Djarot tidak bisa menjangkau basis elektoral yang baru. Dukungan dari PKB dan PPP juga tidak berdampak signifikan.

Sebab, kata Eep, survei menunjukan pemilih PKB dan PPP tidak mengikuti sikap partai tersebut dengan mendukung Ahok-Djarot.

Baca: Politisi PDI-P: Bagus jika Anies dan Ahok Susun APBD DKI Bersama

Selain itu, kata Eep, kemenangan Anies-Sandi tidak lepas dari meningkatnya tingkat partisipasi publik pada putaran kedua ini.

"Angka partisipasi meningkat dari 77 persen ke 78 persen, peningkatan ini terjadi tapi kok suara turun, ternyata partisipasi di kantong Basuki cenderung turun dan di kantong Anies cenderung naik," ujar Eep.

Kompas TV Kemenangan Anies-Sandi di Pilkada Jakarta disambut suka cita warga, meskipun ini masih berdasarkan hitung cepat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com