JAKARTA, KOMPAS.com - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, polisi serius menangani kasus penyerangan terhadap penyidik KPK, Novel Baswedan. Namun, ia mengakui, dalam mengungkap kasus tersebut penyidik mengalami beberapa kendalan di lapangan.
Salah satu kendala adalah rekaman CCTV yang tak jelas merekam ciri-ciri pelaku.
"Saat itu kan masih gelap situasinya. Kejadiannya kan sekitar pukul 05.10 WIB," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (22/4/2017).
Argo menambahkan, para saksi yang diperiksa dalam kasus tersebut pun mengaku tidak melihat jelas ciri-ciri pelaku. Mereka hanya mengetahui ciri-ciri pelaku menggunakan jaket hitam, helm dan berboncengan menggunakan sepeda motor.
Baca juga: Polisi Dinilai Lambat Usut Kasus Penyerangan Novel Baswedan
"Yang ikut sembahyang di situ (hanya) melihat sekilas (pelaku)," ucap dia.
Argo menampik kasus itu lama terungkap karena Novel pernah menangani kasus yang terpaut dengan kepolisian. Novel pernah menangani kasus dugaan rekening gendut dari Ketua BIN Jenderal Polisisi Budi Gunawan.
"Apapun ceritanya dia kan keluarga besar polisi, kami sama yang bersangkutan tidak ada perselisihan. Kami tetap berupaya mengungkap siapa pelakunya," kata Argo.
Novel disiram air keras oleh orang tak dikenal di sekitar rumahnya di Kepala Gading, Jakarta Utara, pada 11 April pagi. Saat ini Novel menjalani perawatan mata di Singapura.
Baca juga: Dua Orang yang Sempat Diduga Penyiram Novel Ternyata Mata Elang
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.