JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus dugaan penodaan agama Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menjelaskan bahwa kunjungannya ke Kepulauan Seribu pada 27 September 2016 bukan untuk menodai agama. Kunjungannya ke Kepulauan Seribu sebagai Gubernur DKI Jakarta dalam rangka menjalankan program unggulan Pemprov DKI Jakarta.
"Saya sedang menjalankan tugas di Kepulauan Seribu pada tanggal 27 September 2016 dengan makaud mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program budidaya ikan kerapu, berdasarkan pasal 31 Undang-undang Pemerintah Daerah," kata Ahok, saat membacakan pleidoinya pada persidangan di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (25/4/2017).
Ahok menceritakan, dirinya memutuskan untuk masuk ke pemerintahan dengan kesadaran untuk menyejahterakan otak, perut, dan dompet rakyat. Hal itu pula yang diingat Ahok ketika berhadaoab dengan masyarakat di Kepulauan Seribu.
"Saat sambutan, saya memulai dengan kata, 'Saya mau cerita, biar Bapak Ibu semangat'. Dari sambutan saya, jelas sekali saya hanya punya satu niat, yakni warga yang mau tebal kantongnya untuk ambil program yang sangat menguntungkan ini," kata Ahok.
Namun pidatonya di Kepulauan Seribu itu justru berbuntut panjang dan membuatnya duduk di kursi pesakitan. Sejumlah orang melaporkannya karena menyinggung surat Al-Maidah ayat 51 saat berpidato di Kepulauan Seribu.
Ahok kemudian didakwa melakukan penodaan agama. Meski demikian, jaksa penuntut umum (JPU) menilai Ahok tak memenuhi unsur penodaan agama. Ahok terbukti bersalah melanggar pasal 156 KUHP tentang penghinaan terhadap suatu atau beberapa golongan rakyat Indonesia.
"Terbukti jaksa penuntut umum mengakui saya tidak memiliki niat sedikitpun untuk menista atau menoda agama. Dan saya tegaskan, saya tidak punya niat sedikit pun untuk menghina golongan tertentu?" kata Ahok.
Baca juga: Tanggapan Pengacara Ahok soal Tuntutan Jaksa
Menurut Ahok, meskipun banyak orang telah menghakiminya sebagai seorang penista agama. Ahok yang juga menjabat Gubernur DKI Jakarta itu menjamin dirinya tetap akan menjalankan program Pemprov DKI Jakarta tanpa memandang bulu.
"Walaupun saya difitnah, dicaci maki, dan dihujat karena perbedaan iman dan kepercayaan saya. Saya akan tetap melayani dengan kasih," kata Ahok.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.