JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kelurahan Cilincing, Fajar, mengatakan warga sempat mempertanyakan apakah program bedah rumah tetap akan dilanjutkan jika Gubernur-Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat kalah pada Pilkada DKI Jakarta 2017.
Fajar mengatakan, pertanyaan itu muncul setelah Ahok-Djarot dinyatakan kalah dari pasangan cagub-cawagub Anies Baswedan-Sandiaga Uno, pada Pilkada DKI Jakarta 2017 berdasarkan hasil quick count yang dilakukan sejumlah lembaga.
Warga, lanjut Fajar, mengaku khawatir jika rumah yang saat ini sedang direnovasi tak lagi dilanjutkan pembangunannya.
"Warga sempat galau juga apa dilanjutkan atau enggak. Rumah sudah diratakan, masa enggak dilanjutin," ujar Fajar, saat ditemui Kompas.com di Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (26/4/2017).
Ada sebanyak 10 rumah di RT 02 dan 015 RW 03 di Jalan Cilincing Lama I masuk ke dalam program bedah rumah yang dicanangkan Pemprov DKI Jakarta.
Kesepuluh rumah itu sudag diratakan tapi masih menunggu dibangun.
Kepada warga, Fajar menjelaskan bagi rumah yang telah masuk program tersebut, pembangunan akan terus dilanjutkan.
Warga diminta tidak perlu khawatir kekalahan Ahok-Djarot bakal menghentikan proses pembangunan.
Fajar menjelaskan, setiap hari pihaknya sengaja mendatangi lokasi rumah yang akan direnovasi agar warga bisa bertanya secara langsung soal kepastian pembangunan tersebut.
"Abis pilkada ada perubahan pandangan. Warga nanya 'jadi diterusin enggak'. Saya bilang diterusin kan ini CSR. Yang tanda tangan Pemprov DKI. Memang ada kekhawatiran. Alhamdulillah mereka mengerti," ujar Fajar.
Di RW 03 Kelurahan Cilincing sebanyak 12 rumah masuk dalam program renovasi. Satu rumah sudah selesai direnovasi, satu rumah masih dalam tahap pengerjaan, sedangkan ada 10 rumah masih menunggu proses pembangunannya.