Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Selama Demo Hari Buruh

Kompas.com - 01/05/2017, 06:45 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

- Arus kendaraan yang datang dari arah dari Jalan Prof DR Satrio menuju Sudirman, diluruskan ke fly over Karet – K.H. Mas Mansyur, begitu pun arah sebaliknya

- Arus kendaraan dalam tol dari arah timur menuju ke barat, yang mau keluar depan Cakra, diluruskan keluar depan Slipi Jaya. Apabila massa sudah menguasai tol arus lalu lintas yang datang dari arah timur, dikeluarkan di off ramp Cakra, dialihkan ke arah Blok M maupun ke Semanggi arah utara

- Arus kendaraan dalam tol dari arah barat menuju timur, yang mau keluar off ramp Senayan, diluruskan keluar off ramp Pancoran. Apabila massa sudah menguasai tol arus ll yang datang dari arah barat menuju ke timur, dikeluarkan di off ramp Darmais

- Apabila massa sudah melewati Lingkar Semanggi menuju DPR/MPR, maka arus lalu lintas yang datang dari arah Senayan, yang akan menuju Jalan Jenderal Gatot Subroto, diluruskan ke Jalan Sudirman - Thamrin arah utara.

Baca juga: Tantangan Buruh di Mata Polisi Terkait Hari Buruh

Untuk titik aksi di sekitar gedung MPR/DPR, polisi akan memberlakukan rekayasa sebagai berikut:

- Kendaraan massa yang datang dari Jalan Asia Afrika, diarahkan balik arah kembali ke Jalan Asia Afrika atau lurus ke arah Pospol Palmerah.

- Di jembatan layang (fly over) Senayan, kendaraan massa dari arah timur, diarahkan belok kiri ke Jalan Gerbang Pemuda (tidak ada yang lurus menuju depan Gedung DPR/MPR RI). Lalu kendaraan massa dari arah selatan (Jalan Gerbang Pemuda) diarahkan lurus naik fly over menuju Semanggi atau balik arah melalui kolong fly over menuju lampu lalu lintas Lapangan Tembak.

Di Semanggi, kendaraan massa dari arah timur, diarahkan belok kiri ke arah Bunderan Senayan (tidak ada yang lurus ke arah barat). Kendaraan massa dari arah selatan, diarahkan lurus ke utara Bundaran HI. Kendaraan massa dari arah utara diarahkan lurus ke arah Bundaran Senayan.

- Rekayasan di sekitar Pos Polisi Palmerah, yakni kendaraan massa dari arah utara (dari Pejompongan atau Manggala) diarahkan lurus ke arah Permata Hijau.

- Di lampu lalu lintas Pos Polisi Pejompongan, kendaraan massa dari arah utara, diarahkan lurus ke arah Permata Hijau.

"Diimbau kepada masyarakat yang tidak ada kepentingan ke obyek dimaksud, dapat mencari dan menggunakan alternatif jalan lain, dan dapat meminitor lewat media radio dan sebagainya," imbau Budiyanto.

Kompas TV Lalu Lintas Tol Cikampek Tidak Sepadat Kemarin
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com