- Arus kendaraan yang datang dari arah dari Jalan Prof DR Satrio menuju Sudirman, diluruskan ke fly over Karet – K.H. Mas Mansyur, begitu pun arah sebaliknya
- Arus kendaraan dalam tol dari arah timur menuju ke barat, yang mau keluar depan Cakra, diluruskan keluar depan Slipi Jaya. Apabila massa sudah menguasai tol arus lalu lintas yang datang dari arah timur, dikeluarkan di off ramp Cakra, dialihkan ke arah Blok M maupun ke Semanggi arah utara
- Arus kendaraan dalam tol dari arah barat menuju timur, yang mau keluar off ramp Senayan, diluruskan keluar off ramp Pancoran. Apabila massa sudah menguasai tol arus ll yang datang dari arah barat menuju ke timur, dikeluarkan di off ramp Darmais
- Apabila massa sudah melewati Lingkar Semanggi menuju DPR/MPR, maka arus lalu lintas yang datang dari arah Senayan, yang akan menuju Jalan Jenderal Gatot Subroto, diluruskan ke Jalan Sudirman - Thamrin arah utara.
Baca juga: Tantangan Buruh di Mata Polisi Terkait Hari Buruh
Untuk titik aksi di sekitar gedung MPR/DPR, polisi akan memberlakukan rekayasa sebagai berikut:
- Kendaraan massa yang datang dari Jalan Asia Afrika, diarahkan balik arah kembali ke Jalan Asia Afrika atau lurus ke arah Pospol Palmerah.
- Di jembatan layang (fly over) Senayan, kendaraan massa dari arah timur, diarahkan belok kiri ke Jalan Gerbang Pemuda (tidak ada yang lurus menuju depan Gedung DPR/MPR RI). Lalu kendaraan massa dari arah selatan (Jalan Gerbang Pemuda) diarahkan lurus naik fly over menuju Semanggi atau balik arah melalui kolong fly over menuju lampu lalu lintas Lapangan Tembak.
Di Semanggi, kendaraan massa dari arah timur, diarahkan belok kiri ke arah Bunderan Senayan (tidak ada yang lurus ke arah barat). Kendaraan massa dari arah selatan, diarahkan lurus ke utara Bundaran HI. Kendaraan massa dari arah utara diarahkan lurus ke arah Bundaran Senayan.
- Rekayasan di sekitar Pos Polisi Palmerah, yakni kendaraan massa dari arah utara (dari Pejompongan atau Manggala) diarahkan lurus ke arah Permata Hijau.
- Di lampu lalu lintas Pos Polisi Pejompongan, kendaraan massa dari arah utara, diarahkan lurus ke arah Permata Hijau.
"Diimbau kepada masyarakat yang tidak ada kepentingan ke obyek dimaksud, dapat mencari dan menggunakan alternatif jalan lain, dan dapat meminitor lewat media radio dan sebagainya," imbau Budiyanto.