JAKARTA, KOMPAS.com - Massa buruh yang berunjuk rasa di bundaran Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (1/5/2017) pukul 12.30 WIB, semakin mendesak polisi untuk membuka kawat berduri yang membatasi massa ke depan Istana Negara.
Beberapa kali para buruh menggoyang-goyangkan kawat berduri tersebut sembari membujuk polisi untuk membuka pembatas itu.
"Kami sudah dapat izin unjuk rasa dari Mabes Polri. Kenapa sekarang malah dibatasi?" kata salah satu orator di dalam mobil komando.
(Baca juga: Aksi "May Day", Buruh Soroti Sistem Kerja "Outsourcing" dan Magang)
Orator yang menyerukan untuk membuka kawat berduri itu bahkan meminta langsung kepada Kapolres Metro Jakarta Pusat Komisaris Besar Suyudi untuk membuka pembatas tersebut.
Massa juga sempat meminta kawat berduri dimundurkan, dari 300 meter hingga 100 meter dari Istana Negara.
Menanggapi permintaan buruh, polisi bergeming. Mereka tetap bersiaga di belakang kawat berduri dengan alat pengamanan berupa tameng dan bambu panjang yang masih diletakkan di bawah.
(Baca juga: Lintasi Balai Kota, Buruh Berorasi Kritik Kepemimpinan Ahok )
Buruh juga mendesak kawat berduri dibuka dengan membakar sebuah keranda yang diletakkan tepat di atas kawat berduri.
Mereka berjanji, jika diizinkan menuju depan Istana Negara, unjuk rasa tidak akan anarkistis.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.