Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Nilai Buruh Salah Alamat jika Pembakaran Bunga Terkait UMP DKI

Kompas.com - 02/05/2017, 11:08 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menilai, pembakaran karangan bunga yang dilakukan oleh oknum massa buruh di depan Gedung Balai Kota, Senin (1/5/2017) kemarin, memiliki hubungan dengan gelaran Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu.

Selain itu, menurut Djarot, pembakaran tersebut juga ada keterlibatan oknum-oknum yang merasa tidak puas dengan kepemimpinan ia dan Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama.

"Pasti ada dong," ujar Djarot di IRTI Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, Selasa (2/5/2017).

Namun, Djarot menilai buruh salah alamat jika alasan pembakaran itu karena ketidakpuasan terhadap upah minimum provinsi (UMP) di Jakarta.

Ia menjelaskan, UMP yang ditetapkan bukan hanya berdasarkan keputusan dari Gubernur DKI, tapi juga hasil diskusi dengan para pengusaha.

Baca: Djarot: Salah Karangan Bunga Itu Apa kepada Mereka?

Di samping itu, Pemprov DKI Jakarta juga sudah berupaya menekan angka pengeluaran para buruh dengan memberikan sejumlah fasilitas seperti memberikan subsidi agar transportasi bus transjakarta menjadi murah, pemberian Kartu Jakarta Pintar (KJP), hingga subsidi daging murah.

Djarot menyarankan agar para buruh lebih fokus meningkatkan kualitas dan produktivitas dibanding harus melakukan aksi pembakaran.

"Jadi kalau alasan itu, salah alamat salah sasaran. Menurut saya sih lebih baik teman-teman buruh sama-sama sekarang meningkatkan kualitas dan kompetisi," ujar Djarot.

Baca: Bunga Bertanya: Apa Salahku sampai Aku Kau Bakar?

Senin kemarin, massa buruh yang tengah mengikuti aksi "May Day" atau Hari Buruh melakukan pembakaran terhadap karangan bunga untuk Ahok-Djarot di depan Gedung Balai Kota.

Karangan bunga itu ditumpuk di tengah Jalan Medan Merdeka Selatan dan dibakar. Api membumbung tinggi ke udara dari karangan bunga yang dibakar itu.

Kompas TV Buruh Bakar Karangan Bunga Untuk Ahok-Djarot
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com