Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Sayang Lift di Halte Transjakarta Cuma 'Dianggurin'"

Kompas.com - 02/05/2017, 16:10 WIB
Dea Andriani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Para pengguna bus transjakarta di Halte Sarinah dan Halte Tosari berharap, lift yang dipasang di kedua halte tersebut segera dioperasikan.

Sebab, sejak 2012, lift-lift tersebut berhenti beroperasi dan kini terbengkalai. Fitri (57), penumpang yang rutin menggunakan bus transjakarta, menilai lift ini penting dalam membantu para penumpang, khususnya lansia dan penyandang disabilitas.

Saat ditemui Kompas.com, ia hendak menuju Slipi dan sedang menunggu bus transjakarta di Halte Sarinah. Ia menyayangkan kondisi ketiga lift di Halte Sarinah yang kini terbengkalai.

"Terutama di sini (Halte Sarinah) juga kan halte transit banyak tujuannya, jadi harusnya sih bisa ngebantu ya. Sayang sekarang cuma dianggurin," ujar Fitri di Halte Sarinah, Selasa (2/5/217).

(Baca juga: Lift di Halte Sarinah dan Tosari Tak Kunjung Beroperasi)

Senada dengan Fitri, Didit (62) yang ditemui di Halte Tosari pun menyayangkan lift yang tidak beroperasi secara maksimal itu. 

Bahkan, ia tidak begitu menyadari keberadaan lift tersebut karena selalu menggunakan jembatan penyeberangan orang (JPO) saat hendak menuju halte transjakarta.

"Kalau butuh ditarifin misalnya Rp 1.000 (per naik lift) begitu juga enggak apa-apa asalkan ada. Kan lumayan ngebantu buat meringankan orang tua," ujar Didit kepada Kompas.com, Selasa.

Ia juga memberikan contoh pengoperasian lift di beberapa stasiun KRL yang menurutnya berhasil membantu para penumpang.

"Bisa dicontoh misalnya di (Stasiun Palmerah) itu kan ngebantu banget (dengan adanya lift)," ujar Didit.

Sementara itu, Wulan (28), mengatakan bahwa keberadaan lift di halte besar seperti Sarinah, memang belum dibutuhkan.

Namun, lift akan sangat membantu apabila integrasi angkutan umum sudah diterapkan.

"Kalau nanti (busway) terintegrasi dengan monorail butuh (lift) sih. Karena kalau sekarang kan sebetulnya enggak terlalu panjang JPO-nya," ujar Wulan di Halte Sarinah.

(Baca juga: Transjakarta Ciledug-Tendean Ditargetkan Beroperasi 22 Juni 2017)

Menurut dia, ada beberapa halte lain yang juga membutuhkan lift, salah satunya adalah halte Transjakarta Dukuh Atas yang memiliki jalur JPO cukup panjang.

Wulan menilai, lift di JPO tersebut akan meringankan para penumpang. Berdasarkan pantauan Kompas.com, kini lift-lift tersebut dipasangi tripleks seadanya pada bagian pintunya.

Sementara itu, para penumpang yang ingin naik bus transjakarta di Halte Sarinah maupun Tosari, didominasi para pekerja yang kantornya berada di sekitar halte.

Tidak terlihat adanya lansia atau pun penyandang disabilitas yang hendak menaiki busway dari halte ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Usai Videonya Viral, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Buang Pelat Palsu TNI ke Sungai di Lembang

Megapolitan
NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

NIK-nya Dinonaktifkan karena Tak Lagi Berdomisili di Ibu Kota, Warga: Saya Enggak Tahu Ada Informasi Ini

Megapolitan
Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Remaja yang Dianiaya Mantan Sang Pacar di Koja Alami Memar dan Luka-luka

Megapolitan
Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Dibobol Maling, Total Kerugian Rp 10 Juta

Megapolitan
Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Dua Begal Motor di Bekasi Terancam Pidana 9 Tahun Penjara

Megapolitan
Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Pakai Pelat Palsu TNI, Pengemudi Fortuner yang Mengaku Adik Jenderal Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com