Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demi Cucu, Jamban Dikredit

Kompas.com - 02/05/2017, 19:00 WIB

Bagi sebagian warga di Kabupaten Tangerang, Banten, urusan jamban belum jadi prioritas. Meski lantai rumah sudah keramik atau jalan tak lagi tanah, kebiasaan membuang hajat di kebun, empang, atau kali masih ada. Kesadaran baru muncul saat ada tuntutan dari keluarga.

Hayati (50) baru saja keluar dari kamar mandi di belakang rumahnya di Desa Sindang Sono, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang, pekan lalu. Bangunan kamar mandi sekaligus WC itu terpisah dari rumah utama.

Bangunan berukuran 2 meter x 1,5 meter ini terlihat baru. Dinding bercat biru dan atap seng masih kinclong.

"WC dan kamar mandi ini baru dibangun beberapa bulan, persisnya sebelum Lebaran tahun lalu. Sementara rumah direnovasi sudah lebih dari tiga tahun," ujar ibu tiga anak itu.

Bagi Hayati, bangunan WC tidak terlalu penting. Selama ini, warga desa terbiasa membuang hajat di rerumputan semak atau "WC helikopter" di atas empang. Sesekali mereka ke kali terdekat hanya untuk membuang hajat, baik siang maupun malam.

"Kalau malam, ya, kami harus menggunakan lampu minyak atau lilin ke kebun, empang, atau kali," kata Hayati.

Ia ingat betul, tiga bulan sebelum Lebaran tahun lalu, dirinya terpaksa membangun WC dan kamar mandi.

"Cucu-cucu saya enggak mau datang lagi ke sini, apalagi bermalam. Mereka kapok karena harus buang hajat dan pipis di kebun atau empang," ujar nenek 11 cucu itu.

Hayati bersama suaminya yang pemungut limbah di kawasan industri Balaraja dan Pasar Kemis itu akhirnya dapat membangun WC dan kamar mandi. Bermodalkan kredit Rp 10 juta dari Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI), Hayati dapat membangun jamban dan kamar mandi dengan cicilan Rp 44.000 per minggu selama dua tahun.

"Alhamdulillah, setelah WC dan kamar mandi dibangun, cucu-cucu dan mantu mau nginap pas Lebaran tahun lalu. Saya enggak malu lagi ke mantu dan besan kalau datang ke sini," kata Hayati sambil tersenyum.

Hayati adalah salah satu warga Desa Sindang Sono yang terpaksa mencicil untuk membangun jamban di rumah.

Sebagai anggota Kopsyah BMI, mereka boleh mendapat jaminan kredit jamban dan air bersih setelah setahun menjadi anggota.

Modern

Berjalan berkeliling Desa Sindang Sono, pekan lalu, terlihat kebersihan lingkungan yang terabaikan. Padahal, desa ini tidak terlalu jauh dari pusat pemerintahan Kabupaten Tangerang, yakni berjarak tidak sampai 10 kilometer.

Penerangan sudah masuk desa ini. Sebagian jalan sudah diaspal beton dan sebagian jalanan menggunakan paving block.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Anjing, Handler Anjing K9: Dia Enggak Salah

Kasus Sekuriti Plaza Indonesia Pukul Anjing, Handler Anjing K9: Dia Enggak Salah

Megapolitan
Senyum Semringah Warga Bogor Dapat Kaus dari Presiden Jokowi

Senyum Semringah Warga Bogor Dapat Kaus dari Presiden Jokowi

Megapolitan
Dua Korban Pencabulan di Depok Mengaku Pernah Diancam dan Dapat Kekerasan Fisik dari Pelaku

Dua Korban Pencabulan di Depok Mengaku Pernah Diancam dan Dapat Kekerasan Fisik dari Pelaku

Megapolitan
Padati Jalan Manunggal Jaya Bogor, Warga Antusias Ingin Lihat Jokowi

Padati Jalan Manunggal Jaya Bogor, Warga Antusias Ingin Lihat Jokowi

Megapolitan
Handler: Anjing K9 Tidak Bisa Disamakan dengan Peliharaan di Rumah

Handler: Anjing K9 Tidak Bisa Disamakan dengan Peliharaan di Rumah

Megapolitan
Pengamen Mabuk Aibon Pukul Warga di Jaksel, Polisi: Pakai Papan, Tidak Ada Pembacokan

Pengamen Mabuk Aibon Pukul Warga di Jaksel, Polisi: Pakai Papan, Tidak Ada Pembacokan

Megapolitan
Eksploitasi dan Dugaan Cengkeraman Dunia Pornografi yang Mengubur Masa Depan Anak...

Eksploitasi dan Dugaan Cengkeraman Dunia Pornografi yang Mengubur Masa Depan Anak...

Megapolitan
Bukan Disekap, Heri dan Keluarganya Dua Hari Tak Pulang karena Mediasi Kasus Penggelapan Uang Perusahaan

Bukan Disekap, Heri dan Keluarganya Dua Hari Tak Pulang karena Mediasi Kasus Penggelapan Uang Perusahaan

Megapolitan
Pengamen Mabuk Aibon di Jaksel Lukai Seorang Ibu Pakai Papan

Pengamen Mabuk Aibon di Jaksel Lukai Seorang Ibu Pakai Papan

Megapolitan
Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 11 Juni 2024

Jadwal dan Lokasi Samsat Keliling di Jakarta 11 Juni 2024

Megapolitan
Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 11 Juni 2024

Daftar Lokasi SIM Keliling di Jakarta 11 Juni 2024

Megapolitan
Satu Keluarga Diduga Disekap di Penjaringan, Polisi: Itu Tidak Benar

Satu Keluarga Diduga Disekap di Penjaringan, Polisi: Itu Tidak Benar

Megapolitan
Pelaku Pencabulan 2 Remaja di Kemayoran Warisi Jabatan RT dari Bapaknya

Pelaku Pencabulan 2 Remaja di Kemayoran Warisi Jabatan RT dari Bapaknya

Megapolitan
Sumpah Rizieq Shihab untuk Perangi Mereka yang Terlibat Pembantaian Km 50

Sumpah Rizieq Shihab untuk Perangi Mereka yang Terlibat Pembantaian Km 50

Megapolitan
Keluarga Korban Kebakaran Hotel di Alam Sutera Minta Kasus Diusut sampai Tuntas

Keluarga Korban Kebakaran Hotel di Alam Sutera Minta Kasus Diusut sampai Tuntas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com