Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/05/2017, 08:59 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno sempat terperangah atau diam sesaat ketika ditanya mengenai intervensi Wakil Presiden Jusuf Kalla saat memilih Anies Baswedan sebagai pasangannya pada Pilkada DKI Jakarta, Rabu (3/5/2017) siang kemarin.

Saat itu, Kompas.com menanyakan bagaimana cerita di balik intervensi JK untuk memilih Anies yang awalnya tidak terlalu diminati oleh partai politik pengusung Sandi.

Cerita itu terungkap dalam pidato Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan pada seminar nasional kebangsaan Gerakan Muballigh dan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (2/5/2017).

"Saya lebih baik enggak usah komentar deh, karena itu politik tingkat tinggi ya. Saya fokus di Jakarta saja," kata Sandi yang diawali dengan diam sesaat kemudian tersenyum kecil.

Baca: Sandiaga: Intervensi JK Pilih Anies sebagai Politik Tingkat Tinggi

Tidak banyak yang diceritakan Sandi soal intervensi JK. Sandi juga enggan mengungkap lebih jauh tentang beberapa nama yang Zulkifli sebut sempat dipasangkan dengannya sebelum Anies, yaitu Yusril Ihza Mahendra, Chairul Tanjung, hingga Agus Harimurti Yudhoyono.

Keengganan menceritakan hal yang sama didapati juga pada diri calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Di tempat berbeda, Anies kembali ditanya pewarta tentang intervensi JK memilih dia untuk maju bersama Sandi.

"Saya dipanggil oleh Gerindra tapi di dalamnya seperti apa itu yang tahu teman teman di Gerindra," tutur Anies saat berada di Jakarta Convention Center.

Baca: Fadli Zon Bantah Intervensi Jusuf Kalla pada Pencalonan Anies

Ketika ditanya lebih lanjut, Anies menilai dirinya maju mendampingi Sandi tidak sesederhana dengan adanya intervensi dari JK.

Dia juga memastikan selama proses pemilihan namanya itu, dirinya hanya berhubungan dengan Sandi dan pihak Partai Gerindra.

Adapun sebelumnya Sandi juga menyebut masa-masa pencarian pendampingnya hingga disepakati nama Anies sebagai masa-masa krusial.

Baca: Sandiaga Akan Tulis Buku soal Isu Pencalonan Anies atas Intervensi JK

Masa krusial yang dimaksud adalah dari tanggal 21 sampai 23 September 2016. Sandi berjanji akan menorehkan cerita lengkap seputar itu, termasuk soal masa-masa krusial sampai mengapa Anies yang dipilih, ke dalam sebuah buku.

Selain itu, dalam buku tersebut, Sandi juga akan menceritakan pengalamannya selama 18 bulan berkeliling Jakarta menyapa warga.

Kompas TV JK Puji Sandiaga di Kongres Ekonomi Umat
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Harga Tiket Damri Jakarta-Yogyakarta dan Jadwalnya per November 2023

Harga Tiket Damri Jakarta-Yogyakarta dan Jadwalnya per November 2023

Megapolitan
Lambang Kota Depok dan Artinya

Lambang Kota Depok dan Artinya

Megapolitan
Harga Tiket Damri Jakarta-Wonosobo dan Jadwalnya per November 2023

Harga Tiket Damri Jakarta-Wonosobo dan Jadwalnya per November 2023

Megapolitan
Tarif Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta Tak Kunjung Ditetapkan, Dishub DKI: Masih Terus Dikaji

Tarif Transjakarta Rute Bandara Soekarno-Hatta Tak Kunjung Ditetapkan, Dishub DKI: Masih Terus Dikaji

Megapolitan
Nestapa Guru SMPN di Jaksel, Disebut Tak Dibayar Selama 2 Tahun dan Hanya Dapat Upah dari Saweran Wali Murid

Nestapa Guru SMPN di Jaksel, Disebut Tak Dibayar Selama 2 Tahun dan Hanya Dapat Upah dari Saweran Wali Murid

Megapolitan
Kafe Kloud Senopati Disegel karena Kasus Narkoba, 56 Karyawan Kehilangan Pekerjaan

Kafe Kloud Senopati Disegel karena Kasus Narkoba, 56 Karyawan Kehilangan Pekerjaan

Megapolitan
9 Jalan yang Dilarang Pasang Alat Peraga Kampanye di Kota Bekasi

9 Jalan yang Dilarang Pasang Alat Peraga Kampanye di Kota Bekasi

Megapolitan
Kunjungi Kantor Damkar DKI, Cipung Dikerubuti 'Office Boy' untuk Berswafoto

Kunjungi Kantor Damkar DKI, Cipung Dikerubuti "Office Boy" untuk Berswafoto

Megapolitan
Oknum Satpol PP yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Tak Ditahan, Polisi: Masih Pemulihan Pascaoperasi

Oknum Satpol PP yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Tak Ditahan, Polisi: Masih Pemulihan Pascaoperasi

Megapolitan
Sidak SDN Malaka Jaya 10 Buntut Gaji Guru Rp 300.000, Heru Budi: Masalah Sudah Diselesaikan

Sidak SDN Malaka Jaya 10 Buntut Gaji Guru Rp 300.000, Heru Budi: Masalah Sudah Diselesaikan

Megapolitan
Kenalkan Mobil Pemadam ke Rayyanza 'Cipung', Damkar DKI: Dia Sempat Syok, tapi 'Happy'

Kenalkan Mobil Pemadam ke Rayyanza "Cipung", Damkar DKI: Dia Sempat Syok, tapi "Happy"

Megapolitan
Ada Proyek Polder, Dishub DKI Imbau Pengendara Hindari Jalan TB Simatupang hingga 15 Desember 2023

Ada Proyek Polder, Dishub DKI Imbau Pengendara Hindari Jalan TB Simatupang hingga 15 Desember 2023

Megapolitan
2 Penipu yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Ternyata Pegawai Pemkot Serang dan Satpol PP

2 Penipu yang Janjikan Pekerjaan di Kantor Samsat Ternyata Pegawai Pemkot Serang dan Satpol PP

Megapolitan
Polisi: Penyebab Lansia yang Tewas di Atap Rumahnya di Manggarai Diduga karena Kelelahan

Polisi: Penyebab Lansia yang Tewas di Atap Rumahnya di Manggarai Diduga karena Kelelahan

Megapolitan
Pemkot Depok Kucurkan Dana Rp 6,8 Miliar untuk Bangun Kantor Kelurahan Curug

Pemkot Depok Kucurkan Dana Rp 6,8 Miliar untuk Bangun Kantor Kelurahan Curug

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com