Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Orang Jepang Tak Punya Syariah, tetapi Kesehariannya Islami

Kompas.com - 04/05/2017, 13:25 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengisi seminar yang diadakan saat rapat kerja pengurus Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) tingkat nasional di Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Kamis (4/5/2017).

Pada kesempatan itu, di depan peserta acara, Anies menyebut ada tiga hal penting yang diperlukan dalam pembangunan karakter. Ketiganya adalah akidah, syariah, dan akhlak. Ia menyebut ketiganya diperlukan dalam pola pendidikan anak.

Namun demikian, Anies menyebut aspek akhlak sering dilupakan.

"Akhlak sering terlewat. Hanya fokus pada akidah dan syariah. Tapi begitu sampai akhlak kita sering lewat," kata Anies.

Menurut Anies, kondisi berbeda justru terjadi di negara Jepang. Meski mayoritas penduduknya tidak beragama, Anies menyebut orang Jepang justru memiliki karakter yang disebutnya dekat dengan nilai-nilai Islami.

"Di Jepang fokusnya pada karakter. Tapi mereka tidak punya iman, tidak punya akidah, tidak punya syariah. Tapi kesehariannya Islami," ujar Anies.

Anies kemudian menceritakan pengalamannya beberapa puluh tahun silam saat berkunjung ke Jepang. Saat itu, Anies dan beberapa rekan-rekannya datang ke Jepang untuk mendaki Gunung Fuji.

Menurut Anies, setiap orang yang mendaki Gunung Fuji akan diberi tongkat yang nantinya diberi tanda setiap pos yang dilewati sampai akhirnya nanti sampai ke puncak.

"Sampai ke puncak cap bukti kalau sudah sampai puncak. Kalau dulu belum bisa selfie. Kalau sekarang selfie aja sampai puncak. Dulu enggak ada. Dulu tandanya pakai itu," kata Anies.

Setelah menyelesaikan misi mendaki puncak Gunung Fuji, Anies bercerita bahwa ia dan rekan-rekannya kemudian kembali ke Tokyo dengan memesan sebuah taksi. Tongkat-tongkat tanda bahwa mereka sudah mencapai puncak Gunung Fuji kemudian disimpan di bagasi.

Karena lelah, Anies menyebut ia dan rekan-rekannya tidak sadar telah meninggalkan tongkat-tongkat saat turun dari taksi. Rasa penyesalan lah yang kemudian mereka alami karena pesimis bisa bertemu lagi dengan sopir taksi tadi.

Sampai akhirnya, kata Anies, beberapa hari kemudian mereka memerima paket yang dikirim langsung ke asrama tempat mereka menginap.

"Sopirnya enggak tahu kita, tapi tahu asrama tempat kita tinggal," ujar Anies.

Baca: Relawan Akan Gelar "Sejuta Bunga untuk Anies-Sandi"

Menurut Anies, pengalaman yang dialaminya di Jepang itu tentu kontras dengan yang sering terjadi di Indonesia.

"Kita di sini di masjid saja ada tulisan 'jaga barang anda'. Di masjid lho. Coba jalan-jalan ke Istiqlal ada tulisan 'jaga barang anda'. Di masjid aja kita takut hilang," ucap Anies.

Anies berharap para pengurus BKMT yang hadir dalam rapat kerja tingkat nasional di Asrama Haji dapat menyampaikan pesan tentang pentingnya akhlak dalam mendidik anak ke rekan-rekannya yang lain sekembalinya nanti ke daerah masing-masing.

"Karena ini yang paling serius harus kita bereskan. Jadi tolong yang di sini dibawa, diajakin ke ibu-ibu majelis taklim yang lain," kata Anies.

Kompas TV Anies-Sandi Bentuk Tim Untuk Realisasikan Program Kerja
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Maju-Mundur Pedagang Jual Foto Prabowo-Gibran: Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com