JAKARTA, KOMPAS.com - PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta menjelaskan cairan busa yang sempat memenuhi ruas Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, pada Sabtu (6/5/2017) sore. Busa yang memenuhi Jalan Sudirman sempat viral dan menjadi perbincangan di dunia maya. Tak sedikit yang mengira itu sebagai salju.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menjelaskan, busa ditimbulkan oleh cairan sejenis sabun yang gunanya sebagai pelicin untuk membantu melunakkan tanah selama proses pengeboran terowongan.
"Ini adalah material sisa yg masih tersimpan dilokasi proyek MRT di Patung Pemuda meskipun kegiatan pengeboran terowongan sudah selesai seluruhnya pada 23 Februari 2017," kata William melalui keterangan tertulisnya pada Sabtu malam.
Ia mengatakan, salah seorang pekerja dari kontraktor yang mengerjakan proyek MRT membuka tangki pada sekitar pukul 16.30 WIB. Pekerja itu mengambil cairan tersebut untuk membersihkan peralatan kontraktor yang ada di lokasi proyek di Patung Pemuda.
Namun, kata William, pekerja tersebut lupa menutup kembali keran tangki cairan yang mengakibatkan cairan mengalir ke permukaan tanah.
"Kemudian hujan turun sekitar jam 17.00 WIB dan cairan tersebut terbawa air dan menimbulkan busa sepanjang 200 meter sampai sekitar Ratu Plaza," kata William.
Ia menyatakan cairan untuk membersihkan peralatan kontraktor bukanlah cairan yang berbahaya untuk lingkungan dan keselamatan. Ia mengaku sudah mengecek dan memegang cairan itu dan sama sekali tidak memberikan dampak negatif.
Tangki kosong yg tadinya berisi cairan tersebut sudah dikeluarkan dari lokasi proyek. Lokasi serta jalur jalan sekitar proyek sampai ke Ratu Plaza sudah dinyatakan aman dan bersih dari cairan sabun itu.
"Kejadian melimpasnya cairan yg menimbulkan busa pada kawasan ratu plaza sore tadi terjadi pada jam 17.10, dan pada jam 18.00 seluruh busa cairan telah dibersihkan. Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan yang telah terjadi," kata William.
William menilai kejadian ini merupakan kecerobohan dan untuk mencegah peristiwa serupa terulang, ia menyatakan pihak MRT sedang melakukan investigasi dalam 1x24 jam untuk memastikan secara lebih detil mengenai kejadian itu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.