Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Sebut Tumpahan Busa di Jalan Sudirman Kecerobohan Kerja MRT

Kompas.com - 08/05/2017, 11:26 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengomentari soal tumpahan busa di Jalan Sudirman pada Sabtu (6/5/2017) malam. Menurut dia, busa tersebut merupakan kesalahan teknis saja.

"Itu kasus MRT yang ceroboh, jadi ada busa sabun untuk semacam pelembut tanah untuk pengeboran," ujar Ahok (sapaan Basuki) di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (8/5/2017).

Ahok mengatakan busa-busa itu juga bukan berasal dari zat berbahaya. Namun, ada orang yang lupa menutup kerannya hingga membuat busa itu tumpah ke jalan raya.

"Tapi orang jadi kaget kan. Ada yang bilang apalah. Tapi bagus juga sih videonya kayak salju, he-he-he," ujar Ahok.

 

Baca: Dari Mana Asal Busa yang Dikira Salju di Jalan Sudirman?

Sementara itu, Direktur Utama PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta William Sabandar memastikan akan memberi teguran dan peringatan pertama bagi pihak kontraktor yang menumpahkan busa mirip salju di Jalan Jenderal Sudirman, Sabtu malam.

Keputusan ini diambil usai PT MRT Jakarta mengevaluasi kejadian tersebut dan menemukan fakta bahwa peristiwa itu terjadi murni karena kelalaian pekerja konstruksi.

"PT MRT Jakarta sudah memberikan teguran dan peringatan pertama kepada kontraktor atas kejadian ini. Lebih lanjut, kontraktor akan diberi sanksi," kata William melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Minggu (7/5/2017) malam.

Baca: Tumpahkan Busa Mirip Salju, Kontraktor Dapat SP-1 dari PT MRT

Adapun busa yang awalnya dikira warga sebagai salju itu dikenal dengan nama material Kankyo-8. Material ini biasa digunakan kontraktor proyek untuk memudahkan proses pengeboran tanah.

Cara kerjanya, cairan yang dituang akan memisahkan ikatan antarbutiran tanah. Meski merupakan cairan kimia,

William memastikan busa tersebut sama sekali tidak berbahaya dan tak merusak jalan. Dia sempat memastikan dengan memegang langsung cairan busa menggunakan tangannya sendiri.

Kompas TV Tak Ada Hambatan untuk Penyelesaian MRT
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com