Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Ada Orang yang Mengaku Tim Sinkronisasi Kami

Kompas.com - 08/05/2017, 17:39 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta terpilih, Anies Baswedan, berpesan supaya tidak mudah tertipu dengan oknum yang mengaku sebagai bagian dari tim dia bersama pasangannya, Sandiaga Uno.

Hal ini diungkapkan karena mereka telah mendapat laporan orang mengaku tim Anies-Sandi berkeliling ke sejumlah SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Ada yang ingin saya garis bawahi, tim sinkronisasi sampai saat ini belum ada personalianya. Kalau ada yang mengaku-ngaku sebagai tim sinkronisasi, itu tidak benar," Anies saat konferensi pers di kediaman Boy Sadikin, Jalan Borobudur Nomor 2, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (8/5/2017).

Anies mengaku pihaknya telah mengantongi nama oknum yang dimaksud. Namun, mereka sepakat belum mau membuka atau melaporkannya.

Pemberitahuan ini diungkapkan, menurut Anies, sekaligus sebagai peringatan agar oknum tersebut tidak melakukan hal itu lagi.

Baca: Anies Persilakan Warga Beri Masukan pada Tim Sinkronisasi

Adapun sampai saat ini, yang sudah diumumkan Anies dan Sandi adalah tim pengarah dan tim pakar. Tim pengarah diisi oleh mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Djoko Santoso dan mantan politikus PDI-P Boy Sadikin.

Sedangkan di dalam tim pakar terdapat dua mantan komisioner KPK, Bambang Widjojanto serta Adnan Pandu Praja.

Juga ada Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera dan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Prijanto yang masuk ke dalam tim pengarah untuk Anies-Sandi.

"Dan kalau ada yang datang ke kantor-kantor mana pun, mengaku tim sinkronisasi, itu tidak benar. Sampai hari ini, belum ada anggota tim sinkronisasi," tutur Anies.

Baca: Anies: Rumah Partisipasi Bukan buat Lapor Gorong-gorong, KJP, BPJS...

Kompas TV Anies- Sandi: Dari Tim Transisi ke Tim Sinkronisasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com