Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: 31 Bandar Narkoba Ditembak Mati pada 2017

Kompas.com - 08/05/2017, 18:51 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian menyampaikan, sepanjang 2017 ini, sudah ada 31 bandar narkoba yang ditembak mati polisi. Mereka ditembak karena melakukan perlawanan saat penyidikan.

"Jadi dari Januari sampai Mei di seluruh Indonesia ada 31 bandar narkoba yang ditindak tegas," kata Tito dalam jumpa pers di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin (8/5/2017).

Para bandar itu ditembak antara lain saat berusaha melarikan diri ketika dalam upaya pengembangkan kasus atau karena senjata untuk melumpuhkan aparat.

Tito meminta jajarannya untuk tidak segan menembak bandar narkoba yang melawan. Pesan dari kamar jenazah RS Polri itu diharapkan dapat menimbulkan efek jera bagi pengedar narkoba lainnya.

"Terutama bandar-bandarnya, pemasok dari luar negeri kami berikan tindakan tegas supaya paham Indonesia tegas kepada pelaku jaringan internasional," ujar Tito.

Baca juga: Sabu Seberat 84 Kilogram Diselundupkan Dalam Buffer

Tito mengapresiasi anggota polisi yang berprestasi mengungkap jaringan narkoba dan membekuk bandarnya. Ia meminta agar jajarannya fokus mencari bandar dan tidak berhentin di kurirnya.

Selama ini, pengungkapan narkoba bermula dari control delivery yang dilakukan oleh kurir. Jika beruntung, polisi bisa membuat kurir itu "bernyanyi" dan mengungkapkan keberadaan bosnya.

Sering kali, bandar tak tertangkap dan membiarkan kurirnya mendekam di penjara.

"Jangan tangkap ecek-eceknya, kurirnya, tangkap bandarnya, Itu jantungnya. Kalau bandarnya ketangkap, selesai semuanya," ujar Tito.

Saat jumpa pers itu, polisi juga mengungkapkan bahwa mereka telah menembak mati Alex Marlim (39), bandar narkoba yang mengendalikan jaringan China-Indonesia, pada Minggu (7/5/2017), dan menahan Tono (41), kurir yang akan mengantar paket sabu seberat 84 kilogram.

Baca juga: Polisi Tembak Mati Bandar Sabu Jaringan Tiongkok-Indonesia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com