Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Desain Kampung Susun yang Diinginkan Warga Pasar Ikan

Kompas.com - 08/05/2017, 20:47 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Program Manajer dari RUJAK Center for Urban Studies Andesha Hermintomo mengatakan, pihaknya telah mendesain hunian yang diinginkan oleh warga Pasar Ikan, Penjaringan, Jakarta Utara. Desain ini tercipta atas kerja sama dengan warga Pasar Ikan.

RUJAK Center merupakan lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang menaruh perhatian pada isu-isu perkotaan.

Terkait kawasan Pasar Ikan, warga di sana tetap bertahan meskipun Pemprov DKI telah menertibkan permukiman mereka pada April 2016.

Bahkan, warga melakukan gugatan kelompok atau "class action" dengan tuntutan agar Pemprov DKI kembali membangun permukiman mereka.

Andesha menyampaikan, desain itu sengaja dibuat dengan mengikutsertakan warga Pasar Ikan agar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka.

(Baca juga: Sebelum Penertiban, Pemprov DKI Data Warga yang Bertahan di Pasar Ikan)

Selain itu, desain dibuat dari hasil riset yang dilakukan RUJAK Center untuk peruntukkan kawasan tersebut.

Kompas.com/David Oliver Purba Desain kampung susun yang diinginkan warga Pasar Ikan. Bekerjasama dengan LSM RUJAK Center for Urban Studies, warga Pasar Ikan Mengusulkan desain tersebut kepada Pemrov DKI yang mengadopsi tempat tinggal mereka sebelum ditertibkan, Senin (8/5/2017)
Desain juga dibuat sebagai upaya memperkuat posisi warga agar tidak hanya menolak penggusuran, tetapi juga menawarkan sebuah proposal desain untuk bahan berdialog dengan pihak Pemprov DKI.

"Itu dimulai ya dari investigasinya RUJAK Center tentang tata ruang di sini, jelas di tata ruang yang dibangun zonanya P3," ujar Andesha saat dihubungi Kompas.com, Senin (8/5/2017).

"Dari situ dimungkinkan pembangunan tersebut. Nah saya ceritain ke warga, lalu warga mengusulkan kenapa tidak kami buat rusun sendiri kalau memang di sini boleh dibangun rusun," ujar Andesha.

Rencana tersebut, lanjut Andesha, dilakukan 4 bulan setelah penggusuran. Dari hasil diskusi dengan warga, didapatkan sebuah desain kampung susun yang diinginkan warga.

Desain itu berupa kampung susun dengan bangunan seluas 36 meter persegi, terdiri dari empat lantai bangunan.

Lantai dasar bangunan juga sengaja didesain agar warga bisa berjualan. Andesha mengatakan, membangun sebuah permukiman juga harus memperhatikan aspek sumber penghidupan masyarakat.

Bangunan tersebut juga akan disertai ruang terbuka hijau (RTH). Seluruh bangunan akan berdiri di atas lahan yang memiliki luas sekitar 1 hektar.

Meski belum mengetahui berapa banyak bangunan yang bisa didirikan di kawasan itu, desain bangunan ditujukan untuk 400 kepala keluarga.

Jumlah itu mirip dengan jumlah KK yang tinggal di Pasar Ikan sebelum penertiban dilakukan. Desain itu, lanjut Andesha, mengadopsi permukiman warga yang lama.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com