Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penahanan Ahok dan Hilangnya Senyum di Wajah Djarot

Kompas.com - 10/05/2017, 06:39 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Senyuman menjadi salah satu hal yang khas dari pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Djarot kerap tersenyum dalam kondisi apapun.

Dia bahkan tersenyum saat kampanye dan diteriaki oleh kelompok masyarakat yang tidak menyukainya. Namun, senyuman itu seolah hilang ketika mengetahui bahwa Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama divonis 2 tahun karena dinyatakan bersalah menodai agama dan langsung ditahan.

Bagi Djarot, pria yang akrab disapa Ahok itu bukan sekadar gubernur yang dia dampingi, tapi juga seorang sahabat.

"Bagaimana pun kami itu satu paket, jadi susahnya beliau itu susahnya saya juga.  Apapun yang Pak Basuki terima, saya juga akan merasakan," ujar Djarot usai mendengar vonis Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa (9/5/2017).

(baca: Djarot: Pesan Pak Ahok, Pelayanan Harus Jauh Lebih Baik)

Djarot mengatakan dia akan terus mendampingi Ahok menghadapi vonis tersebut. Menurut dia, seorang sahabat tidak perlu selalu hadir ketika sahabatnya sedang bahagia. Namun, seorang sahabat harus hadir ketika sahabatnya sedang susah.

"Ini bukan hanya esensi gubernur dan wakil gubernur, tapi esensi seorang sahabat dengan sahabat yang lain, ketika punya sahabat yang sakit kita juga ikut sakit," ujar Djarot.

Setelah Ahok dibawa dari lokasi sidang ke Rutan Cipinang, Djarot langsung meninggalkan Balai Kota DKI untuk menemuinya.

Setelag itu, Djarot kembali ke Balai Kota untuk melanjutkan pekerjaan. Pada malam hari, dia kembali ke Rutan Cipinang, bukan untuk menemui Ahok, melainkan untuk menjadi penenang para pendukung yang menolak pulang. Djarot meminta mereka pulang ke rumah masing-masing dengan tertib. 

Jadi penjamin

Alasan-alasan itu membuat Djarot bersedia menjadi penjaminan penangguhan penahanan Ahok.

"Kalau sampai ada apa-apa, saya yang akan menjamin. Jaminan itu jaminan menyeluruh. Termasuk kalau ada apa-apa, saya menggantikan di penjara," kata Djarot.

Djarot mengatakan dia menjadi penjamin atas nama pribadi dan Wakil Gubernur DKI Jakarta. Surat pengajuan penangguhan penahanan itu juga sudah dia tanda tangani. Surat tersebut juga sudah diserahkan ke Pengadilan Tinggi dan Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

Djarot yakin Ahok bisa bersikap kooperatif sehingga tak perlu ditahan selama proses bandingnya berlangsung.

"Karena kami merasa bahwa tidak mungkin Pak Ahok kemudian tidak kooperatif. Tak mungkin menghilangkan barang bukti, jadi tidak mungkin misalnya dipanggil tidak datang," kata Djarot.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com