Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantunan "Rayuan Pulau Kelapa" di Balai Kota Buat Warga Terharu dan Menangis

Kompas.com - 10/05/2017, 09:17 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga DKI Jakarta meramaikan Balai Kota DKI Jakarta pada Rabu (10/5/2017) ini. Mereka berkumpul di pendopo dan halaman Balai Kota sejak pagi hari.

Warga kompak memakai baju merah dan putih. Dipandu musisi Addie MS, mereka melakukan paduan suara dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu-lagu nasional lainnya.

Sekitar pukul 07.18 WIB, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat tiba di Balai Kota DKI Jakarta.

Baca: Pendukung Ahok Berkumpul di Balai Kota, Addie MS dan Djarot Pimpin Nyanyi Bersama

Warga langsung mengerumuninya hingga dia berdiri di tengah warga bersama Addie. Djarot langsung menyampaikan sambutan dan ucapan terima kasih atas kehadiran warga.

Begitu pun dengan Addie MS. Dia menceritakan kekagumannya terhadap hubungan Gubernur non-aktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot.

Setelah itu, Djarot dan Addie bersama warga melakukan penghormatan kepada bendera Merah Putih. Mereka kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya, Rayuan Pulau Kelapa, dan Garuda Pancasila.

Baca: Dipimpin Addie MS, Rayuan Pulau Kelapa Berkumandang di Balai Kota

Warga kompak melambaikan tangan mereka ke udara saat menyanyikan lagu Rayuan Pulau Kelapa. Sementara saat Garuda Pancasila dinyanyikan, mereka mengepalkan tangan ke udara.

Saat menyanyikan lagu-lagu nasional bersama Djarot dan Addie, tidak sedikit dari warga yang matanya berkaca-kaca bahkan menangis. Begitu pun dengan Djarot yang juga berkaca-kaca.

Salah seorang warga, Indah (57), mengaku terharu dengan acara pagi ini sehingga ia menitikkan air matanya.

"Begitu kami sampe, orang begitu sukarela, ikhlas, datang dan menyanyikan lagu kebangsaan bersama untuk Indonesia dan Jakarta, saya terharu," ujar warga Kebagusan, Jakarta Selatan itu.

Saat bernyanyi bersama, Indah teringat kembali makna Pancasila dan keberagaman suku, agama, dan ras di Indonesia. Dia mengingat kembali kecintaannya kepada Indonesia, keadilan, dan kerja keras.

Warga lainnya, Eti (51), juga mengaku terharu dan bangga terhadap Ahok dan Djarot. Bagi dia, Ahok dan Djarot merupakan bukti keberagaman di Indonesia.

"Perasaan haru, bangga, dengan keadaan Pak Ahok dan Pak Djarot yang membuat bahwa perbedaan itu tidak ada sebenarnya. Mereka itu bukti keberagaman," kata Eti.

Mulai Rabu ini, Ahok tidak berkantor di Balai Kota karena telah dinyatakan menodai agama dan divonis hukuman dua tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Utara. Ahok kini ditahan di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Kompas TV Simpatisan Ahok Pasang Lilin di Depan Rutan Cipinang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com