Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Pembangunan Jembatan, Tol Serpong-Pondok Aren Ditutup pada 11 Mei

Kompas.com - 10/05/2017, 20:55 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Ruas Jalan Tol Serpong-Pondok Aren akan ditutup sementara pada Kamis (11/5/2017) malam.

Penutupan tol ini dilakukan untuk terkait pembangunan jembatan penyeberangan orang (JPO) yang sebelumnya roboh usai ditabrak truk trailer pada Mei 2016.

"Ditutup mulai pukul 22.00 WIB hari Kamis sampai pukul 05.00 WIB hari Jumat besoknya," kata Direktur Utama PT Bintaro Serpong Damai Purwoto melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (10/5/2017).

(Baca juga: Pemindahan Jembatan Roboh di Tol Serpong Terkendala Alat)

PT Bintaro Serpong Damai merupakan salah satu pemegang konsesi jalan tol sepanjang Serpong-Pondok Aren.

Menurut Purwoto, penutupan jalan besok malam dilakukan untuk pengerjaan JPO tahap pertama, yaitu pemasangan girder.

"Pengguna jalan tol diimbau mencari jalan alternatif saat jalan ditutup sementara," kata Purwoto.

Pihaknya belum memastikan berapa lama pengerjaan jembatan dilakukan. Namun, dia memastikan, sampai saat ini penutupan jalan tol hanya akan dilakukan besok malam sampai Jumat pagi.

Sebelumnya, jembatan tersebut digunakan warga Kampung Serua Poncol untuk mengakses ke sisi seberangnya.

Ketika jembatan ambruk, warga terpaksa memutar agak jauh untuk beraktivitas. Adapun ambruknya jembatan tersebut disebabkan crane yang diangkut truk trailer B 9026 UEA pada Minggu (15/5/2016) malam, tepatnya pukul 21.45 WIB.

(Baca juga: Kronologi Ambruknya Jembatan yang Dihantam Truk Trailer di Tol Serpong)

Saat melintas dari arah BSD menuju Jakarta, tiang crane naik karena hidroliknya berjalan lalu menghantam badan jembatan yang membuat jembatan ambruk seluruhnya.

Sopir truk mengaku kaget dan bingung mengapa tiang crane yang dia angkut di truk trailernya itu bisa naik sendiri hingga akhirnya mengenai jembatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com