Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sambut 2 Abad, Kebun Raya Bogor Luncurkan Perangko Seri Anggrek 34 Provinsi

Kompas.com - 13/05/2017, 12:06 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Menyambut usia 200 tahun Kebun Raya Bogor, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor akan meluncurkan perangko seri khusus kekayaan anggrek Indonesia.

Momentum tersebut bertepatan dengan puncak perayaan 2 abad Kebun Raya Bogor yang jatuh pada tanggal 18 Mei 2017 mendatang.

Kepala Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Didik Widyatmoko menjelaskan, perangko seri anggrek ini merupakan lanjutan dari perangko Negara Kesatuan RI dalam Puspa, yang digagas oleh Megawati Soekarno Putri saat meresmikan Griya Anggrek di Kebun Raya Bogor pada 2002 silam.

"Sebanyak 34 jenis anggrek dari seluruh Indonesia dibuat dalam bentuk perangko," kata Didik, Jumat (12/5/2017).

Didik menambahkan, jenis anggrek yang dijadikan perangko dipilih berdasarkan asal atau areal distribusinya serta keberadaan anggrek tersebut di Kebun Raya Bogor.

(Baca: Yuk Keliling Kebun Raya Bogor dengan Bus Wisata Setiap Akhir Pekan)

KOMPAS.com / Ramdhan Triyadi Bempah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) meluncurkan perangko seri khusus anggrek dari 34 provinsi, Jumat (12/5/2017).
Selain itu, sambungnya, perangko anggrek 34 provinsi tersebut juga sebagai komitmen LIPI dalam mengkonservasi anggrek di Indonesia.

"Komitmen ini ditunjukkan dengan upaya konservasi yang dilakukan terus-menerus lewat penemuan spesies baru, perbanyak bibit, menggali manfaat serta reintroduksi ke habitat asalnya," ungkapnya.

Salah satu perangko anggrek yang akan diluncurkan pada peringatan ulang tahun ke-200 Kebun Raya Bogor adalah jenis coelogyne marythae. Anggrek tersebut merupakan hasil eksplorasi dari Katingan, Kalimantan Tengah tahun 2013 lalu yang dilakukan oleh tim peneliti Kebun Raya Bogor.

"Kebun Raya Bogor memiliki lima spesimen coelogyne marthae yang ditempatkan di rumah kaca anggrek serta 30 dalam botol semai," tutur dia.

Kompas TV Indonesia memiliki banyak kekayaan dan keanekaragaman hayati, baik flora maupun fauna. Berbicara mengenai fauna, terdapat jenis-jenis hewan yang dilindungi di indonesia, seperti harimau Sumatera, anoa, bahkan orangutan. Akan tetapi oleh ulah manusia, kini hewan-hewan yang dilindungipun, terancam punah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com