Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Jamil, Pengemudi Grabbike yang Koma Setelah Ditabrak Angkot

Kompas.com - 17/05/2017, 19:10 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

Masa Pemulihan

Setelah sadarkan diri, Jamil belum bisa kembali hidup normal seperti sebelum ditabrak dulu. Selama dia koma, lehernya dilubangi untuk dipasang saluran pernafasan.

Menurut ayah Jamil, Ichsan, dokter melakukan hal tersebut karena banyak liur yang tersimpan selama Jamil koma.

Saluran itu pun telah dicabut sesaat sebelum Jamil sadar, tetapi efeknya membuat suaranya hilang sepekan lebih.

"Dia masih harus terapi juga. Pas dibawa pulang awal bulan kemarin, belum bisa berdiri. Ke mana-mana masih harus dipapah," tutur Ichsan.

Untuk pekerjaan dan aktivitas sederhana, Jamil sementara waktu tak berdaya. Seperti berdiri, makan, hingga ke toilet masih membutuhkan bantuan keluarganya.

Baca: Pengemudi Grab yang Ditabrak Angkot sampai Koma Dapat Motor Baru

Namun, perlahan tapi pasti. Jamil mulai menjalani beberapa tahapan terapi untuk mengembalikan fungsi otot dan saraf di badannya.

Sampai ditemui tadi, Jamil sudah bisa berdiri dan melakoni sejumlah aktivitas ringan. Tetapi, badan sebelah kirinya, termasuk tangan dan kaki, masih kaku.

Butuh waktu dan gerakan tersendiri agar Jamil bisa bangun, dari posisi duduk hingga berdiri. Saat berjalan, Jamil juga tidak menapakkan kaki terlalu jauh dan tangannya nampak meraba sekeliling, menjaga agar tetap seimbang dan tidak terjatuh.

Tidak banyak yang diharapkan Jamil selain bisa hidup normal seperti sebelum ditabrak. Dia ingin bisa cepat pulih seutuhnya dan kembali berkuliah, juga mengojek lagi.

"Alhamdulillah, keluarga dan teman-teman sangat dukung biar bisa cepat sembuh. Teman di Grab malah setiap hari mampir, main sekaligus nunggu orderan di rumah saya," ujar dia sembari tersenyum.

Manajemen Grab memberi kelonggaran dengan tetap menjadikan Jamil sebagai mitra pengemudi hingga kondisinya sembuh total.

Pihak kampus juga telah menerima permohonan cuti Jamil sampai bulan September 2016, hingga dia bisa kembali melanjutkan kuliah D3 Akuntansi di semester enamnya.

Kompas TV Perwakilan ojek online mengadu ke DPR pada hari Rabu lalu, menyusul bentrokan dengan sopir angkutan umum yang makin sering terjadi. 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Dufan On The Spot?

Megapolitan
Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Rute Transjakarta 2E Rusun Rawa Bebek-Penggilingan via Rusun Pulo Gebang

Megapolitan
Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com