Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Resmikan Sentra Kuliner Nasi Kapau Rp 1,1 Miliar di Kramat Raya

Kompas.com - 22/05/2017, 18:13 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat meresmikan lokasi sementara sentra kuliner nasi kapau di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Senin (22/5/2017) sore.

Sentra kuliner nasi kapau tersebut direnovasi oleh PT Mayora Indah Tbk dan menghabiskan dana sekitar Rp 1,1 miliar.

"Ini menelan biaya Rp 1,1 miliar. Tolong dikelola dengan baik dan bersih dan jangan memalukan nama baik kota Jakarta," ujar Djarot saat meresmikan sentra kuliner nasi kapau tersebut.

Djarot mengatakan, Pemprov DKI Jakarta terus bekerja sama dengan pihak swasta untuk membangun tempat berjualan bagi para pedagang kaki lima (PKL).

Baca: Penjual Nasi Kapau di Jalan Kramat Raya Terpaksa Libur Selama Kios Direnovasi

Kerja sama ini dilakukan dalam rangka untuk membina para PKL agar tidak berjualan sembarangan dan mengganggu ketertiban.

"Kami ingin membuat masyarakat betul-betul belajar, tidak bisa seenaknya. Ini Ibu Kota Indonesia, harus ada aturan ketertiban, tidak bisa seenaknya sendiri," kata Djarot.

Selain sentra kuliner nasi kapau, Djarot juga sekaligus meresmikan lokasi binaan PKL di Blok C Pasar Minggu yang juga dibangun PT Mayora Indah Tbk dalam kesempatan tersebut.

Ada 25 pedagang yang berjualan di lokasi sementara sentra kuliner nasi kapau, Jalan Kramat Raya dan 44 pedagang yang berjualan di lokasi binaan Blok C Pasar Minggu.

Baca: Sahur Nasi Kapau di Kramat Raya, Lamak Bana!

Direktur Beverages PT Mayora Indah Tbk Riko Sistanto mengatakan, lokasi sementara Jalan Kramat Raya dan lokasi binaan Blok C Pasar Minggu bukan kerja sama kali pertama dengan Pemprov DKI Jakarta.

Sebelumnya, PT Mayora Indah Tbk juga sudah membangun dua tempat lokasi binaan untuk para PKL.

"Tujuan pembangunan sarana UMKM ini untuk menata para pedagang yang awalnya memiliki lokasi kurang layak, saat ini bisa mendapatkan lokasi yang layak. Kami harapkan para pedagang dapat merawat dengan sebaik-baiknya," ucap Riko dalam kesempatan yang sama.

Lokasi tempat berjualan para PKL ini juga diharapkan dapat menjadi tujuan alternatif wisata dan kuliner bagi para wisatawan.

Kompas TV Bumbu-bumbu yang khas menjadikan kuliner khas daerah ini jadi salah satu kuliner favorit nusantara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com