JAKARTA, KOMPAS.com - Kriminolog dari Universitas Indonesia meminta kepolisian segera menangani kasus kriminal geng motor secara intensif.
"Seandainya kasus geng motor perhatiannya sama seperti ketika memperhatikan teroris misalnya. Densus 88 memperhatikan semua pergerakan teroris itu dimonitor, kemudian sebelum melaksanakan aksi dicegah," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (24/5/2017).
Menurutnya penanganan kasus geng motor yang dilakukan kepolisian belum dapat dikatakan serius dan cenderung bersikap reaktif saja.
"Jadi memang saya gak mau menyalahkan siapa-siapa kecuali kepolisian. Karena sebetulnya ini fenomena yang sejak awal itu sudah diperhatikan oleh polisi. Tapi karena pertama gak sungguh-sungguh, kedua gak konsisten, polisinya juga bersikap reaktif," sebutnya.
Adrianus melanjutkan, untuk menangani kasus geng motor bukan berarti harus membentuk densus khusus anti geng motor.
"Cukup dengan konsisten melakukan patroli dan pencegahan, saya rasa kasus semacam ini akan dapat diperangi," kata dia.
Baca: Polisi Tangkap 10 Anggota Geng Motor "Jatiwaringin All Star"
Tindak kriminal yang dilakukan para anggota geng motor akhir-akhir ini semakin marak terjadi, salah satunya yang terjadi di Jakarta Selatan.
Alhasil, Polres Jakarta Selatan akan mengadakan patroli skala besar guna mengantisipasi aksi dari kawanan geng motor yang kerap berbuat onar di kawasan Jakarta Selatan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.