Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotel Alexis Merugi Setelah Ada Rencana Penutupan oleh Anies-Sandi

Kompas.com - 25/05/2017, 09:47 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen Alexis menceritakan dampak yang terjadi pada mereka setelah muncul wacana penutupan Alexis oleh gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Kerugian yang mereka alami dari segi jumlah tamu yang datang.

"Oh sangat merugikan, efeknya sampai sekarang sekitar 20 persen - sampai 30 persen. Di sini biasanya tamu kurang lebih 700-800 orang, sekarang paling 500-600 di akhir pekan," ujar Humas Alexis, Arman, di Alexis, Rabu (24/5/2017).

Selain itu, isu tersebut juga menimbulkan keresahan di kalangan karyawan. Para karyawan mempertanyakan masa depan pekerjaan mereka. Jika benar-benar akan ditutup, Arman mempertanyakan alasan penutupan tersebut. Sebab mereka merasa tidak melakukan pelanggaran.

"Masalah penutupan, terus terang ya kita paham arahnya karena terus terang izin yang dibutuhkan kita semua lengkap," ujar Arman.

Jika Alexis ditutup karena jenis usaha mereka yang bergerak di dunia hiburan, Arman mengatakan seharusnya semua tempat hiburan malam juga ditutup.

"Saya rasa bisnis hiburan itu ya banyak ya. Kalau ditutup apakah semua bisnis serupa juga ditutup?" ujar dia.

Terkait isu adanya praktik prostitusi di Alexis, Arman mengatakan hal itu tergantung pribadi seseorang. Arman mengatakan praktik semaca itu bisa terjadi dimanapun. Namun, hal yang pasti adalah mereka sudah memerintahkan karyawan untuk tidak terlibat praktik semacam itu.

"Saya di sini sudah mewanti-wanti untuk orang yang kerjanya pijit ya pijit, yang kerjanya pemandu karoke ya hanya pemandu karoke. Kalau mereka terjadi di luar ya saya gak bisa apa-apa kan, karena saya punya keterbatasan gak mungkin memonitor orang satu per satu," ujar Arman.

Setelah Anies dan Sandi menjabat, Arman mengaku ingin berkomunikasi dengan mereka. Dia ingin mempertanyakan alasan Alexis akan ditutup.

"Kita mau menanyakan kesalahan kita dimana? Kalau memang industrinya yang salah ya satu Jakarta ditutup dong," ujar Arman.

Janji untuk menutup Alexis pertama kali dilontarkan Anies saat debat yang diselenggarakan KPU Jumat (13/1/2017). Saat itu, Anies sempat melontarkan sindiran terkait rajinnya Pemprov DKI Jakarta menggusur, sementara tidak untuk tempat prostitusi.

"Untuk urusan pengusuran tegas, tetapi urusan prostitusi Alexis lemah," kata Anies.

Karena itu, jika nantinya dipercaya memimpin Jakarta, Anies menyatakan bahwa ia akan bertindak tegas tanpa pandang bulu, termasuk dalam menertibkan prostitusi.

"Kita akan tegas menghadapi mereka," ujar Anies.

Baca: Tak cuma Alexis, Anies Janji Tindak Prostitusi secara Keseluruhan

Adapun Hotel Alexis adalah sebuah hotel di Jakarta Utara yang ditengarai menjadi tempat praktik prostitusi dengan menawarkan jasa PSK mancanegara. Menurut Anies, Hotel Alexis selama ini selalu lolos karena pembuat aturannya hanya diam.

Anies menyatakan bahwa ia tidak hanya berkomitmen untuk menutup Hotel Alexis, tetapi juga semua tempat prostitusi yang ada di Jakarta. Menurut dia, rencana untuk menutup tempat prostitusi di Jakarta bukanlah keinginan pribadinya, melainkan untuk menjalankan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

"Saya bekerja dengan perda, dan perda-nya adalah melarang prostitusi. Itu perdanya jadi bukan soal kemauan Anies, aspirasi Anies, ini perda-nya ada. Saya akan laksanakan perda ini," kata Anies.

Kompas TV Hotel Alexis di kawasan Jalan RE Martadinata, Jakarta Utara kembali ramai disebut warga Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Alasan Warga Masih 'Numpang' KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Alasan Warga Masih "Numpang" KTP DKI: Saya Lebih Pilih Pendidikan Anak di Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com