"Just f***n heard a bang or explosion and saw a man's hand cut off and dropped in the middle of the street," kata @leonardSA yang mengabarkan bahwa ada potongan tubuh jatuh di tengah jalan. Akun @leonardSA adalah orang yang pertama kali mengabarkan bahwa ia melihat potongan tubuh di jalan.
Hingga berita ini dturunkan, dari Rabu (24/5/2017) pukul 20.57 hingga Kamis (25/5/2017) pukul 07.15, tercatat sudah ada 35.891 twit terkait ledakan bom Kampung Melayu.
Baca juga: Mereka yang Gugur karena Ledakan Bom di Kampung Melayu...
Selanjutnya, twit-twit soal ledakan bom terus menyebar di internet. Hingga akhirnya, kita menerima bukti otentik beberapa video dari lokasi kejadian. Dari video itulah, media mulai yakin soal adanya ledakan kuat di Kampung Melayu.
Baca juga: Video: Korban Bom Kampung Melayu Berbaju Polisi Tampak Dievakuasi
Twitter masih didgaya
Hingga kini, Twitter sebagai platform atau pelantar media sosial, masih didgaya untuk dijadikan peringatan dini atau alert atas peristiwa yang sedang terjadi. Namun, media sosial seperti Twitter juga masih rentan dieksploitasi untuk menyampaikan tuduhan yang terlalu dini.
Di tengah keprihatinan dan doa-doa dari netizen untuk keselamatan warga Jakarta, dengan adanya tagar #PrayforJakarta dan #IndonesiaTidakTakut, muncul pula tagar yang dimulai dengan asumsi yang menjurus pada tuduhan, bahkan berbau SARA.
Tagar #BomNaga9 pada Rabu malam sempat menggema bahkan melampaui #IndonesiaTidakTakut.
"Apakah benar bom di kampung Melayu #BomNaga9," kata @Anon_Cyber9 yang memulai percakapan menggunakan tagar tersebut pada pukul 22.24. Akun ini mulai bergabung dengan Twitter pada 18 Mei 2017 dengan jumlah pengikut 92.
Kemudian pada pukul 22.25, sahutan tagar yang sama datang dari #LawanPenista dengan akun @bukan_pemimpin9. "Penyandang dana dan sutradara tenang dibelakang layar #BomNaga9," katanya.
Akun @Anon_Cyber9 kembali berkicau. "Apa ini suatu kebetulan dan sudah di skenario akan ada bom dan kerusuhan sesuai prediksi sebelumnya #BomNaga9," katanya pada pukul 22.25.
Selanjutnya, terus menerus bersahutan, tagar tersebut menjadi ajang menyudutkan kelompok tertentu yang mereka tuduh sebagai pembuat skenario atau tuduhan lainnya. Bahkan, residu konflik pilkada DKI Jakarta terus diungkit-ungkit hingga tagar #BomNaga9 tidak direkomendasikan untuk dibaca maupun ditelusuri.
Suara para petinggi negeri
Dibanding peristiwa bom-bom sebelumnya, komentar dari para petinggi di Indonesia melalui media sosial memang kali ini terasa lambat.
Baca pula: Teror Bom Kampung Melayu, Kami Tidak Takut!
Presiden Joko Widodo yang biasanya rajin memutakhirkan informasi media sosialnya, kali ini tampak belum bersuara. Twit terkait ini pertama kali dilakukan oleh akun Kementerian Perindustrian pada Kamis (25/5/2017) pukul 05.43.
"Kami mengutuk aksi teror keji di Terminal Kampung Melayu, Jakarta dan turut berduka utk para korban. #IndonesiaTidakTakut #PrayForJakarta," kata akun Kemenperin.
Kemudian disusul Pramono Anung. Pramono Anung pagi itu memang terjaga dan sempat menonton pertandingan sepak bola. "Duka Cita yg mendalam atas kejadian Bom Kampung Melayu Jakarta yg membawa korban jiwa, mengutuk pelaku dan dalang pemboman #prayforjakarta," katanya pada pada Kamis (25/5/2017) pukul 06.47 atau tiga jam setelah ngetwit soal kemenangan Manchester United atas Ajax, 2-0.