JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menunaikan shalat tarawih pertama di Masjid Raya KH Hasyim Asyari, Daan Mogot, Jakarta Barat, Jumat (26/5/2017) malam.
Djarot sempat memberi khotbah sebelum shalat tarawih digelar. Usai shalat, Djarot menceritakan pesan-pesan yang dia sampaikan untuk mengisi bulan suci Ramadhan.
"Yang pertama, mari kita jaga bulan suci ini dengan penuh kedamaian dan kerukunan, toleransi satu sama lain, saling harga menghargai dan secara maksimal untuk berlomba berbuat kebaikan," ujar Djarot.
Djarot ingin warga Jakarta menggunakan bulan suci ini sebagai momentum untuk memperbaiki diri dan berlomba berbuat baik. Bukan hanya baik dari perkataan melainkan juga tindakannya.
Selain itu, Djarot juga meminta warga untuk tetap semangat di bulan Ramadhan.
"Saya harap semua warga justru harus lebih produktif, lebih bekerja keras dan tidak bermalas-malasan," ujar Djarot.
Sebab, Djarot melanjutkan, bekerja di bulan puasa juga merupakan sebuah ibadah. Djarot juga meminta warga tidak bermewah-mewahan ketika membeli makanan berbuka.
Selain itu, Djarot juga menyampaikan pesan berkaitan dengan peristiwa bom di Kampung Melayu kemarin. Dia harap semua warga bisa meningkatkan kewaspadaan.
"Kita harus tingkatkan kewaspadaan dan menggunakan masjid untuk menebarkan kedamaian," ujar Djarot.
(Baca juga: Memasuki Bulan Ramadhan 1438 H, Ini Pesan Menteri Agama)
Dalam kesempatan ini, Djarot juga kembali menekankan bahwa sahur on the road dilarang di Jakarta. Mantan wali kota Blitar itu menilai kegiatan sahur on the road lebih banyak dampak negatifnya.
Mereka sering mencoret-coret fasilitas umum ketika melakukan aktivitas massal di waktu sahur tersebut.
"Masa bulan suci Ramadhan, pas sahur malah kayak begitu. Mau suruh bersih-bersih kok malah dikotori. Kita kan mensucikan diri dan hati kita," ujar Djarot.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.