Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bogor Upayakan Harga Sembako Stabil dan Tak Ada Penimbunan

Kompas.com - 27/05/2017, 07:36 WIB

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, mengantisipasi praktik penimbunan kebutuhan pokok selama bulan puasa ini dengan melakukan pengawasan rutin ke sejumlah pasar.

"Pengawasan sudah dimulai sejak pekan lalu, tim turun ke lapangan dibantu jajaran kepolisian. Kami pastikan pasokan lancar, stok ada dan harga stabil," kata Wakil Wali Kota Bogor, Usmar Hariman, di Bogor, Sabtu (27/5/2017).

Menurut Usmar, hasil inspeksi mendadak tiga hari lalu menunjukkan stok kebutuhan pokok, seperti beras, minyak goreng, gula pasir, dan telur mencukupi. Harga relatif stabil, walaupun ada kenaikan sekitar Rp 500 sampai Rp 1.000.

"Memang ada kenaikan, tapi tidak signifikan. Indikatornya ketika kami tanya ke masyarakat masih mampu beli, karena menjadi kebutuhan," kata Usmar.

Awal pekan lalu, tim Satgas Pangan Kota Bogor yang dikomandoi Polresta Bogor Kota berhasil membongkar praktik penimbunan bawang putih. Langkah tersebut berdampak baik bagi stabilitas harga dan pasokan bawang putih di pasaran.

"Saat ini pemerintah harus benar-benar hadir, memastikan masyarakat mendapatkan kemudahan dalam memenuhi kebutuhannya," kata Usmar.

Upaya lain yang dilakukan adalah mengantisipasi oplosan daging dan produk pangan lainnya.

Dinas Kesehatan bersama Dinas Pertanian serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Bogor menurutnya, selalu melakukan pengawasan secara berkala.

"Kami instruksikan semua instansi bergerak melakukan pengawasan, dan antisipasi jangan sampai ada pengoplosan daging dan produk pangan lainnya, datangi sentra produksinya, awasi peredarannya," kata Usmar pula.

Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat menyatakan, akan ada pengawasan rutin dilakukan selama Ramadhan, dan pantauan harga pasar setiap pekan yang akan dievaluasi oleh jajaran pimpinan Pemerintah Kota Bogor.

Apabila terjadi kenaikan harga, kata dia, dipastikan pasokan di tingkat distributornya. Jika kenaikan harga melebihi 10 persen untuk beras maka akan dilakukan langkah antisipasi dengan operasi pasar.

"Kenaikan harga juga berpengaruh pada pola konsumsi masyarakat, kenapa setiap Ramadhan terjadi peningkatan pembelian, padahal kita sedang berpuasa," kata Ade.

Ade mengimbau agar masyarakat lebih banyak menahan diri, dan menghindari perilaku konsumtif selama Ramadhan, mengingat inti dari puasa adalah menahan diri dari rasa haus dan lapar, serta menahan hawa nafsu.

"Makan berlebihan itu tidak dianjurkan. Justru kita harus lebih bijak, makan secukupnya, tidak perlu beli berlebihan, jadi mubazir," kata Ade.

Satgas Pangan Polsek Bogor Tengah juga mengintensifkan pengawasan ketersediaan kebutuhan pokok di pasaran. Pengawasan diprioritaskan pada dua pasar besar, yakni Pasar Bogor dan Pasar Kebon Kembang atau eks Pasar Anyar.

"Tim bergerak setiap pekan, turun pagi dan sore hari untuk mengecek stok dan pasokan serta memantau harga. Kalau ada kenaikan harga kami periksa distributornya, kendala apa, kami juga pastikan mobil-mobil pengangkut pangan tidak berhenti di jalan yang dapat memicu terjadi gejolak harga di pasaran," kata Kapolsek Bogor Tengah Kompol Gayo Saripuddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP Agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com