JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono berencana memasang metal detector di semua halte bus Transjakarta. Hal itu dilakukan menyusul ledakan bom yang terjadi di dekat halte Kampung Melayu, Jakarta Timur, pada Rabu (24/5/2017) malam.
"Kami sudah siapkan. Jadi metal detector ini memang kami akan buat, walaupun mungkin untuk seluruhnya akan dilaksanakan bertahap," kata Budi, saat ditemui di halte Kampung Melayu, Minggu (28/5/2017).
Budi belum menjelaskan secara detail halte mana saja yang akan dipasang metal detector. Meski begitu, Budi memastikan metal detector sudah dipasang di beberapa halte Transjakarta mulai pekan depan.
Selain metal detector, Budi juga mengungkapkan pihaknya akan memaksimalkan penggunaan kamera CCTV di tiap halte untuk mendeteksi hal-hal mencurigakan.
Sampai saat ini, PT Transjakarta memiliki lebih dari 1.500 unit CCTV di 238 halte yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta.
"Dan operate control room kami itu mempekerjakan sekitar 300 orang. Jadi itu nanti akan lebih fokus untuk memperhatikan setiap CCTV," tutur Budi.
Langkah pengamanan lainnya yang sudah dilakukan adalah menempatkan personel TNI dan Polri di tiap halte. Personel yang berjaga di tiap halte mulai dari satu sampai dua masing-masing anggota Polri dan TNI.
(baca: Wajah Baru Halte Transjakarta di Kampung Melayu Pasca-teror Bom)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.