Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kegiatan Tambahan Rp 12,35 Miliar Anies-Sandi Dimasukan ke RKPD 2018

Kompas.com - 29/05/2017, 15:55 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan, beberapa kegiatan baru milik gubernur dan wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno dimasukan ke dalam rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) 2018.

Kegiatan yang sebelumnya tidak direncanakan Pemprov DKI Jakarta itu senilai Rp 12,35 miliar. Menurut Tuty, kegiatan-kegiatan tersebut berasal dari dua bidang, yakni bidang sarana, prasarana kota, lingkungan hidup (SPKLH), dan bidang perekonomian.

Di bidang SPKLH, Anies-Sandi memasukkan program community action plan peningkatan kualitas kawasan permukiman di Kelurahan Ancol, Kelurahan Bukit Duri, dan Kelurahan Penjaringan.

(Baca juga: Mendagri Persilakan Anies-Sandi Masukkan Programnya ke APBD-P DKI 2017)

Anggaran untuk kegiatan di masing-masing kelurahan Rp 350 juta. Kegiatan tersebut berada di bawah Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DKI Jakarta.

Selain itu, ada penyusunan peraturan penataan ruang yang berada di bawah Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan DKI Jakarta dengan anggaran senilai Rp 300 juta.

Anggaran tersebut digunakan untuk para pakar, narasumber, dan tenaga ahli yang akan menyusun kebijakan penataan ruang nantinya.

"Itu tadi kegiatan dari bidang SPKLH. Jadi Rp 350 juta dikali 3, ditambah Rp 300 juta, jadi Rp 1,35 miliar," ujar Tuty di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (29/5/2017).

Sementara itu, di bidang perekonomian, Tuty menyebut ada 9 program baru yang dimasukan Anies-Sandi ke dalam RKPD 2018. Namun, Tuty belum merinci kegiatan-kegiatan tersebut.

"Bidang perekonomian ada tambahan 9 kegiatan sekitar Rp 11 miliar. Iya ini 2018 semua," kata dia.

Selain kegiatan-kegiatan tersebut, Tuty menyebut kegiatan lainnya yang diusulkan Anies-Sandi sudah sinkron atau mirip dengan kegiatan-kegiatan yang sudah direncanakan Pemprov DKI Jakarta.

Hal tersebut tidak mengubah pagu anggaran yang sudah disusun Pemprov DKI Jakarta.

"Yang lainnya itu sinkron dengan kegiatan yang sudah ada. Kemudian yang dilakukan adalah penajaman sasaran, misalnya dengan menambah sasaran dengan menyertakan difabel," ucap Tuty.

(Baca juga: Sumarsono: APBD-P DKI 2017 Kewenangan Djarot untuk Realisasikan Janji)

Adapun RKPD merupakan acuan untuk menyusun Kebijakan Umum Anggaran dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2018.

Sementara itu, KUA-PPAS menjadi acuan untuk menyusun anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2018.

Kompas TV Sekda DKI: Djarot Izinkan Pertemuan dengan Tim Sinkronisasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com