Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Sinkronisasi hanya Usul Sedikit Program Baru

Kompas.com - 30/05/2017, 18:00 WIB

JAKARTA, KOMPAS — Sebagian besar program kerja yang dikerjakan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DKI Jakarta dinilai sama dan selaras dengan usulan tim sinkronisasi gubernur dan wakil gubernur terpilih Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Dalam pembahasan awal rencana kerja pemerintah daerah (RKPD), hanya sedikit usulan baru yang disampaikan tim sinkronisasi.

Kepala Bappeda DKI Jakarta Tuty Kusumawati mengatakan, baik di level program maupun kegiatan yang dikerjakan Bappeda DKI Jakarta, sebagian besar selaras dengan tim sinkronisasi. Hanya sedikit sekali jumlah kegiatan yang bertambah. Usulan yang disampaikan tim sinkronisasi kepada Bappeda itu di antaranya studi penilaian tentang penurunan muka tanah dan usulan rencana aksi masyarakat, seperti peningkatan kualitas kawasan permukiman di Kelurahan Ancol, meliputi Kampung Lodan, Kampung Kerapu, Kampung Tongkol Rp 350 juta, dan Kelurahan Bukit Duri Rp 350 juta.

Penambahan anggaran juga dianggarkan Rp 350 juta untuk rencana aksi masyarakat peningkatan kualitas kawasan permukiman di Penjaringan, yaitu kampung Akuarium dan Kampung Kunir. Usulan lain ada di Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertanahan, yaitu penyusunan peraturan penataan ruang Rp 300 juta untuk para pakar, narasumber, dan tenaga ahli untuk penyusunan kebijakan penataan ruang. Total tambahan anggaran untuk program usulan awal tim sinkronisasi itu Rp 1,35 miliar.

"Jadi, sebagian besar sudah sinkron, relatif tidak menambah pagu anggaran yang besar. Kalaupun dibutuhkan tambahan anggaran, jumlah kegiatan yang bertambah hanya tiga," kata Tuty, Senin (29/5).

Baca juga: Saling Klop antara Tim Sinkronisasi Anies-Sandi dan Pemprov DKI

Menurut Tuty, dari total 500-an program kerja yang diusulkan tim sinkronisasi, hanya tiga kegiatan itu yang masuk dalam usulan baru. Pada program lain, hanya dilakukan penajaman sasaran, misalnya dengan menambah sasaran dengan menyertakan difabel.

Untuk program unggulan, seperti rumah dengan DP nol rupiah, akan dilaksanakan bertahap. Pada APBD 2018, misalnya, program DP nol rupiah akan dilaksanakan dengan pendataan target sasaran penerima program DP nol rupiah dan pengembangan skema pembiayaan DP nol rupiah dengan Bank DKI, serta manajemen risikonya dengan beberapa perusahaan asuransi.

Hari Senin, tim sinkronisasi kembali membahas penyelarasan program kerja yang disusun Bappeda dengan program mereka untuk dimasukkan dalam APBD 2018. Juru bicara tim sinkronisasi, Naufal Firman Yursak, mengatakan, pembahasan sinkronisasi dilanjutkan. Naufal membenarkan, banyak program yang disusun Bappeda beririsan dengan usulan tim sinkronisasi. Namun, Naufal enggan membeberkan.

Dalam sepekan ke depan, timnya masih membahas rincian program dan besaran anggaran yang diusulkan. Irisan program bisa diselaraskan karena tema sama dalam satu kegiatan. Misalnya, kegiatan bidang tertentu ternyata sudah masuk dalam pembahasan di beberapa satuan kerja perangkat daerah.

APBD Perubahan 2017

Kementerian Dalam Negeri juga meminta gubernur aktif mengakomodasi program kerja gubernur terpilih dalam APBD Perubahan 2017. Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta Saefullah mengatakan, pembahasan APBD-P 2017 akan dimulai pada Juli 2017. Tim sinkronisasi masih bisa memasukkan usulannya supaya bisa diakomodasi.

Namun, Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat pesimistis program kerja itu bisa masuk ke APBD-P 2017 karena waktu serapan anggaran yang tersisa hanya 2,5 bulan. Menurut Djarot, program kerja yang disusun harus melihat jangka waktu dan detail programnya.

"Tim sinkronisasi bukan pemda lho, ya. Silakan saja kalau mau kasih masukan. Dan, yang saya tahu, mereka konsentrasi pada 2018," kata Djarot. (DEA)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 30 Mei 2017, di halaman 28 dengan judul "Tim Sinkronisasi Hanya Usul Sedikit Program Baru".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Maling di Sawangan Depok Angkut 2 Motor Lewati Portal Jalan

Megapolitan
Pedagang Pigura di Jakpus 'Curi Start' Jualan Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Jakpus "Curi Start" Jualan Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Ketua DPRD DKI Pertanyakan Urgensi Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Gugatan PDI-P atas KPU ke PTUN Tak Bisa Pengaruhi Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Sempat Mengamuk Saat Dibawa Sudinsos

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Kan Belum Dilantik

Megapolitan
Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Belum Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Bingkai: Belum Ada yang Pesan

Megapolitan
Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com